Bisnis.com, SURABAYA– Sedikitnya 500.000 hektare lahan di Papua cocok ditanami tebu yang mencukupi kebutuhan bahan baku 12 pabrik gula (PG) dengan kapasitas 20.000 ton tebu/hari per PG.
Lahan seluas itu dapat dimanfaatkan guna menunjang program swasembada gula nasional.
Direktur Utama Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) Pasuruan Aris Toharisman mengatakan di Papua terdapat satu juta hektare lahan berupa tanah landai yang dapat dioptimalkan untuk pembudidayaan tebu.
Diantaranya, lanjut dia, areal seluas 500.000 hektare di Merauke terbukti sangat cocok bagi tanaman tebu, meskipun produktivitasnya lebih rendah dibandingkan di Pulau Jawa.
“Kami telah melakukan ujicoba penanaman tebu di Merauke, Papua, yang terbukti bisa tumbuh bagus. Kami terus mengkaji tentang ketahanan tanaman tebu di wilayah itu terhadap serangan hama,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (12/8 2013).
Beberapa varietas tebu yang diujicoba di Papua merupakan bibit yang dirilis P3GI terdiri dari PS851, PSJT, Kenthung dan Cening. Tebu varietas PS851 yang ditanam di lahan sawah di Pulau Jawa bisa menghasilkan tebangan 120 ton/ha dan di lahan tegalan 80 ton/ha.
Aris menambahkan volume hasil tebangan beberapa varietas tebu itu jika dikembangkan di Papua masih di bawah Pulau Jawa.
“Apabila lahan 500.000 hektare di Papua dimanfaatkan seluruhnya untuk pembudidayaan tebu, maka hasil tebangannya bisa memenuhi kebutuhan 12 PG masing-masing berkapasitas 20.000 ton tebu per hari (TTH), tetapi penanaman tebu di wilayah tersebut perlu dukungan teknologi pengaturan air,” tuturnya.
Masalahnya, ujarnya, pengoperasian PG di Papua menghadapi sejumlah kendala infrastruktur, diantaranya akses jalan dan jembatan [untuk pengangkutan tebu dari kebun ke pabrik gula) belum ada. Demikian pula pelabuhannya tidak memadai.
Berdasarkan roadmap Kementerian Pertanian, target swasembada gula 2014 semula ditetapkan sebanyak 5,7 juta ton terdiri dari 2,96 juta ton gula kristal putih dan 2,74 juta ton gula kristal rafinasi. Produksi gula sebanyak itu mengandalkan PG milik BUMN maupun swasta.
Namun, Kementan akhirnya merevisi target swasembada menjadi hanya 3,1 juta ton berupa gula konsumsi pada 2014. Saat ini di dalam negeri beroperasi 62 PG milik BUMN dan swasta.
Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan program swasembada gula membutuhkan tambahan 10 PG baru di Pulau Jawa maupun di luar Jawa antara lain di Papua.