Bisnis.com, JAKARTA--Kinerja industri semen pada Juli 2013 masih belum menggembirakan. Setelah sempat ditargetkan bisa tumbuh 10%, ternyata industri ini hanya mampu tumbuh 4,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Ketua Umum Asosiasi Semen Indonesia (ASI) Widodo Santoso mengatakan kinerja sektor industri semen masih belum menggembirakan bila dibandingkan tahun lalu. Untuk Juli 2013, konsumsi semen tercatat 5,02 juta ton atau naik 4,3% dibandingkan periode yang sama sebelumnya, sebesar 4,81 juta ton.
Padahal, kinerja Juli sempat ditargetkan bisa tumbuh 10% setelah kinerja semester I yang jauh dari menggembirakan. Sementara untuk realisasi Januari-Juli 2013, konsumsi semen tercatat 32,88 juta ton atau naik 6,68% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 30,82 juta ton.
“Memang masih belum menggembirakan, ternyata hanya sekitar 4%, padahal maunya 10%. Ini masih terkendala harga komoditas yang anjlok,” kata Widodo ketika dihubungi Bisnis, Senin (12/8).
Adapun pada Juli ini, untuk Jawa masih tumbuh sekitar 4,5%, Sumatera tumbuh 2,4%, Kalimantan tumbuh 26%, Sulawesi tumbuh 3,6% dibandingkan periode yang sama sebelumnya. “Memang ada kenaikan tapi tidak signifikan seperti 2012. Untuk Papua dan Nusa Tenggara masih negatif.”
Sementara itu, untuk Januari-Juli 2013, wilayah Sumatera tumbuh 2,6% dibandingkan periode yang sama sebelumnya, Jawa tumbuh 8,5%, Kalimantan tumbuh 10,8%, Sulawesi tumbuh 4,8%, Nusa Tenggara tumbuh 8,9% dan Papua tumbuh 5,9%.
Widodo berharap pada empat bulan terakhir, yakni September, Oktober, November, dan Desember bisa tumbuh lebih pesat. Menurutnya, sepanjang semester I, industri semen hanya tumbuh 7,11%, sementara sampai akhir tahun diharapkan bisa tumbuh minimal 8%.
“Artinya semester II ini minimal harus 8,5%, harus bisa. Kami berharap pada kinerja empat bulan terakhir. Kalau Agustus juga paling masih sama karena ada hari raya,” tambahnya.