Bisnis.com,JAKARTA – Turunnya produksi beberapa komoditas pertanian, disinyalir sebagai akibat perubahan iklim yang saat ini terjadi. Akibatnya, angka perkiraan produksi yang sudah direncanakan berpotensi terkoreksi.
Direktur Tanaman Semusim Nurnowo Paridjo mengatakan angka prediksi produksi pertanian disusun berdasarkan kondisi pada 2012. Oleh karena itu, terjadinya anomali iklim ini ternyata berpengaruh terhadap produksi pertanian.
“Kami tidak bermaksud mengkambing hitamkan anomali iklim, akan tetapi fakta dilapangan memang memperngaruhi produksi beberapa komoditas pertanian,” jelasnya ketika konferensi pers Jumat (2/8/2013).
Lebih jauh, Nurnowo mengatakan perencanaan awal terhadap target produksi sudah dilakukan melalui koordnasi yang baik dengan berbagai instansi atau lembaga yang terlibat didalam pertanian. Untuk itulah, Ia menganggap perubahan iklim yang terjadi saat ini sebagai sesuatu yang harus diterima.
“Siapa yang tahu kondisi iklim tiga bulan kedepan, semua sudah direncanakan. Akan tetapi kembali lagi bahwa ketika merencanakan di 2012 tersebut berpatokan pada kondisi saat itu,” terangnya.
Meskipun demikian, setiap triwulan akan selalu dikoreksi dengan data yang berjalan. Karena ketika di lapangan ini banyak hal yang berada di luar kontrol manusia, termasuk anomali cuaca ini,” ungkapnya.