Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah menilai inflasi tinggi pada Juli masih pada kisaran wajar meskipun di atas proyeksi pemerintah.
Menteri Keuangan Chatib Basri menegaskan inflasi 3,29% pada Juli hanya dampak sementara kebijakan penaikan harga BBM bersubsidi. Dia mengatakan tingkat inflasi tersebut masih jauh dari lonjakan inflasi pasca penaikan harga BBM bersubsidi pada 2005 yang mencapai 8%.
"Waktu naikkan BBM pada 2005, inflasinya 1 bulan 8%. Jadi gak kiamat," katanya di Kantor Presiden, Jumat (2/8).
Chatib menjelaskan sebagian besar faktor pendorong kenaikan harga pada Juli adalah komoditas pangan yang suplainya terbatas.
Indeks harga konsumen diperkirakan akan berangsur turun segera setelah pemerintah bisa memastikan kecukupan pasokan komoditas tersebut di pasar.
"Saya sudah lihat dari komposisi inflasinya, itu kalau barangnya sudah ada inflasi turun," kata Menkeu.
Namun, Chatib mengakui tingkat inflasi Juli membuat target inflasi pemerintah sulit tercapai. Inflasi tahun ini diperkirakan bisa melonjak melebihi 8% atau jauh melebihi target 7,2% yang ditetapkan dalam APBN-P 2013. "Inflasi 7,2% itu berat, bisa di atas 8%," kata Menkeu.