Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ketidakpastian Kontrak Mahakam Ancam Pasokan Gas

Bisnis.com, JAKARTA--Ketidakpastian kontrak kerja sama Blok Mahakam, Kalimantan Timur dapat mengganggu keberlanjutan pasokan gas kepada pembeli yang telah memiliki perjanjian jual beli gas (PJBG) dari blok itu.

Bisnis.com, JAKARTA--Ketidakpastian kontrak kerja sama Blok Mahakam, Kalimantan Timur dapat mengganggu keberlanjutan pasokan gas kepada pembeli yang telah memiliki perjanjian jual beli gas (PJBG) dari blok itu.

Arividya Noviyanto, Vice President Human Resources, Communications and General Services Total E&P Indonesie mengatakan ketidakpastian perpanjangan kontrak kerja sama itu mengancam produksi gas. Ancaman produksi itu tentu akan berdampak pada kepastian pasokan gas kepada pembeli yang telah memiliki PJBG dari Blok Mahakam.

“Kami harus tetap menjaga agar produksi gas dari Blok Mahakam tetap terjaga. Kalau tiba-tiba nanti gas habis atau produksinya berkurang karena persoalan perpanjangan kontrak ini kan menjadi masalah tersendiri,” katanya di Jakarta, Kamis (18/7).

Noviyanto mengungkapkan pihaknya juga telah menginformasikan persoalan pasokan gas untuk pembeli dari blok itu kepada Pemerintah. Apalagi saat ini pembeli gas itu hanya mengetahui Total dan Inpex yang mengembangkan Blok Mahakam.

Selama ini, 34% produksi gas dari Blok yang telah berusia lebih dari 40 tahun itu dialokasikan untuk domestik. Blok Mahakam menyuplai kebutuhan gas Pupuk Kaltim, dan menjadi pemasok liquefied natural gas (LNG) pertama di Jawa. Sementara untuk ekspor, Jepang dan Korea Selatan menjadi konsumen utama gas Blok Mahakam.

Noviyanto juga menegaskan selama ini pihaknya baru berbicara dengan Pemerintah terkait perpanjangan kontrak kerja sama di Blok Mahakam. “Kami memang belum membicarakan opsi masa transisi kepada Pertamina, karena kami langsung berbicara dengan Pemerintah,” ungkapnya.

Presiden Direktur Total E&P Indonesie, Elisabeth Proust mengungkapkan masa transisi yang ditawarkan kepada Pertamina merupakan hal yang biasa. Setiap perusahaan dapat memperoleh bimbingan dari perusahaan yang mengembangkan migas di blok itu sebelumnya, karena akan berdampak langsung pada produksi migas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lili Sunardi
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper