Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah berencana menganggarkan Rp700 miliar dalam APBN 2014 (dari total Rp 5 triliun) untuk memulai pembangunan rel melayang (elevated railways) di Jakarta.
Dana tersebut adalah bagian dari proyek pembangunan senilai Rp5 triliun yang rencananya rampung dalam 5 periode tahun anggaran.
Menteri Perencanaan Pembangunan/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana menjelaskan anggaran bagi proyek elevated railways merupakan hasil dari penghematan anggaran melalui kebijakan penaikan harga BBM bersubsidi.
Pengurangan subsidi BBM memunculkan ruang fiskal (fiscal space) dalam APBN 2014 senilai kurang lebih Rp21,3 triliun. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengarahkan agar kelebihan anggaran belanja itu digunakan untuk memperkuat kapasitas transportasi publik perkotaan.
"[Anggaran elevated railways] multiyears, kebutuhan total Rp5 triliun, tetapi tahun pertama Rp700 miliar. Nanti, kan 2015 lagi dan seterusnya," katanya di Kantor Presiden hari ini, Selasa (16/7/2013).
Armida memaparkan proyek yang dianggarkan melalui Kementerian Perhubungan itu akan memindahkan seluruh jalur loopline kereta rel listrik di Jakarta dari permukaan tanah ke platform yang melayang di atas permukaan tanah.
Jalur yang melayang mempermudah kendaraan bermotor melintas menyeberangi jalur kereta dan memberikan keleluasaan bagi operator untuk meningkatkan frekuensi perjalanan kereta.
Selain pembangunan elevated railways, pemerintah juga berencana menyalurkan dana dari ruang fiskal untuk meningkatkan belanja infrastruktur dasar pedesaan dan infrastruktur sumber daya air.
Penambahan alokasi juga akan diberikan bagi dana alokasi khusus dan percepatan pembangunan di 2 provinsi di Papua.
Alokasi ruang fiskal itu telah dibahas dalam rapat yang dipimpin Presiden SBY sore ini (16/7) dan baru akan difinalisasi paling cepat pekan depan.
"Tadi kita bahas, kalau ada fiscal space ke sini, ke sini, ke sini. Tapi untuk finalisasi masih Senin [pekan depan]," kata Armida.