Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Komoditas Turun, Ini Kiat PTPN XII Kejar Omzet Rp1,4 Triliun

Bisnis.com, SURABAYA – Pendapatan PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) tahun ini diperkirakan naik menjadi Rp1,4 triliun, meskipun harga dua komoditas unggulan BUMN tersebut yakni karet dan kopi arabika.

Bisnis.com, SURABAYA – Pendapatan PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) tahun ini diperkirakan naik menjadi Rp1,4 triliun, meskipun harga dua komoditas unggulan BUMN tersebut yakni karet dan kopi arabika.

Tahun lalu, pendapatan PTPN XII Rp1,2 triliun dan tahun ini diproyeksi naik menjadi Rp1,4 triliun. Padahal, harga dua komoditas unggulan BUMN tersebut yakni karet turun menjadi US$2,8 per kg dan kopi arabika menjadi US$4,8 per kg.

“Kendati harga komoditas perkebunan mengalami penurunan, kami tidak merevisi target pendapatan yang telah ditetapkan Rp1,4 triliun tahun ini,” kata Direktur Keuangan PTPN XII (Persero) Sahala Hutasoit di sela-sela pengiriman perdana sorgum dari PTPN XII ke PT Fortuna Sumber Agrindo di Surabaya, Senin (15/7 2013).

Langkah yang dilakukan perusahaan adalah meningkatkan diversifikasi tanaman kayu-kayuan, tebu, dan hortikultura.  

Sorgum yang dipasok ke Fortuna Sumber Agrindo 1.060 ton itu seharga Rp2.200 per kg. Komoditas ini dibudidayakan PTPN XII di sela-sela tanaman karet dan lahan marjinal di sejumlah kebun di bagian timur Jatim. Total areal sorgum PTPN XII kini 2.200 hektare.

Sahala menambahkan hasil penjualan aneka tanaman di luar komoditas utama (karet, kopi, kakao dan teh) diyakini dapat mendukung pencapaian target pendapatan PTPN XII senilai Rp1,4 triliun tahun ini, di mana hingga semester I telah tercapai 43%-nya.

“Namun, keuntungan kami tahun ini ditargetkan turun menjadi hanya Rp120 miliar, setelah tahun lalu membukukan laba Rp128 miliar,” tuturnya.

Dia mengatakan penurunan harga karet dan kopi pada tahun ini cukup berpengaruh terhadap kinerja keuangan BUMN berkantor pusat di Surabaya itu. Soalnya, karet mengontribusikan 60% terhadap total pendapatan PTPN XII senilai Rp1,2 triliun pada 2012 disusul kopi, kakao, teh dan kayu-kayuan.

Menurut dia, harga karet tahun lalu senilai US$3,25 per kg turun cukup tajam menjadi hanya US$2,8 per kg tahun ini. Sedangkan harga kopi arabika dari di atas US$5 per kg tahun lalu menjadi US$4,8/kg tahun ini akibat besarnya pasokan ke pasar internasional seiring berlangsungnya panen di sejumlah negara.

Kepala Bagian Tanaman Semusim PTPN XII Yus Martin mengatakan sejumlah komoditas hortikultura dan kayu-kayuan yang dibudidayakan sebagai diversifikasi tanaman berkembang baik dan berhasil memasuki pasar domestik.

Komoditas itu antara lain tebu seluas 6.000 hektare (dipasok ke pabrik gula milik PTPN XI), pisang Kirana seluas 1.000 hektare, sorgum seluas 2.200 hektare dan kayu-kayuan yang dipasok untuk bahan baku kayu lapis.

“Kami melakukan diversifikasi tanaman sesuai kebutuhan pasar lokal, pemasarannya menggandeng mitra bisnis,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Adam A. Chevny
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper