Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produsen Komponen Ponsel Khawatirkan Importasi

Bisnis.com, JAKARTA - Produsen komponen ponsel dalam negeri mengkhawatirkan penyerapan pasar dan importasi komponen dapat menghambat pertumbuhan industri.Pasalnya, industri komponen ponsel merupakan industri dengan investasi cukup tinggi. Meski demikian,

Bisnis.com, JAKARTA - Produsen komponen ponsel dalam negeri mengkhawatirkan penyerapan pasar dan importasi komponen dapat menghambat pertumbuhan industri.

Pasalnya, industri komponen ponsel merupakan industri dengan investasi cukup tinggi. Meski demikian, industri ini terhitung muda. Sebelumnya, produsen Indonesia hanya mengimpor komponen dan merakitnya di dalam negeri.

"Kalau bikin komponen itu kami harus [produksi] dalam jumlah besar. Padahal, kami hanya membutuhkan beberapa puluh ribu saja. Lalu sisanya harus dijual ke mana?" ujar Public Relations & Marketing Event Manager PT Hartono Istana Teknologi (Polytron) Santo Kadarusman dalam pesan singkatnya kepada Bisnis, Senin (15/7/2013).

Meski masih enggan menyebutkan berapa kapasitas produksi pabrik komponen Polytron nantinya, tapi Santo menjelaskan saat ini perusahaan telah mengajukan izin Tanda Pendaftaran Produk (TPP) Produksi untuk ponsel.

Lebih lanjut, Santo menargetkan paling lambat tahun ini pabrik komponen ponsel perusahaan sudah beroperasi. Adapun, lanjut Santo, proses pengajuan izin TPT Produksi memakan waktu 6 bulan hingga 1,5 tahun.

Selain penyerapan pasar, Santo juga mengkhawatirkan importasi komponen ponsel dengan harga lebih murah. Hal ini dia nilai dapat mengancam produksi dalam negeri mengingat umur industri yang masih muda. Meski demikian, Santo belum memutuskan apakah akan meminta insentif pemerintah untuk melindungi industri dalam negeri.

Namun, Santo pun masih enggan mengungkapkan besaran investasi perusahaan untuk alokasi pabrik komponen ponsel. Dia pun belum ingin memaparkan komponen apa saja yang sudah mampu diproduksi.

"Kami mulai dari komponen kecil seperti casing dan komponen pengemasan lainnya," tambah Santo.

Untuk target penjualan komponen ponsel, Santo mengaku belum menentukan. Pasalnya, produksi akan dilakukan bertahap selama 3 tahun ke depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper