Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah berhasil menyerap US$1 miliar dari hasil lelang surat utang negara (SUN) berdenominasi valas (global bonds) seri RI1023 kemarin malam.
Robert Pakpahan, Pjs. Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kemenkeu, mengungkapkan total penawaran yang masuk dalam lelang global bonds kemarin sebanyak US$1,9 miliar.
“Pada 11 Juli 2013 pukul 00.05 waktu Jakarta sudah dilakukan pricing global bonds RI1023 tenor 10,25 tahun dengan alokasi US$1 miliar dari US$1,9 miliar orders [penawaran] yang masuk,” katanya dalam pesan singkat kepada Bisnis, Kamis (11/7) dini hari.
Berdasarkan keterangan pers Ditjen Pengelolaan Utang Kemenkeu, tingkat kupon yang diberikan dalam lelang kali ini sebesar 5,375% dengan imbal hasil [yield] sebesar 5,45%. Kemudian, harga [price] yang diberikan senilai 99,391%.
Adapun, distribusi investor dalam lelang kali ini adalah 49% investor Amerika Serikat, 26% investor Eropa, dan 25% investor Asia. Dalam lelang kemarin, pemerintah hanya menerbitkan satu seri SUN valas saja, berbeda dengan lelang global bonds sebelumnya pada awal April lalu.
Robert mengatakan lelang yang hanya menerbitkan satu seri SUN valas saja bertenor 10 tahun 3 bulan ini dilakukan karena saat ini investor belum terlalu berani mengambil tenor yang terlalu panjang, seperti tenor 30 tahun akibat gejolak ekonomi dunia yang tengah terjadi.
Untuk tenor pendek, dia menilai minat investor masih baik, tetapi di sisi pemerintah menilai akan ada permintaan yield melebihi batas yang mampu ditanggung pemerintah. “Mending [tenor] 10 tahun kalau masih ada appetite,” katanya, Rabu (10/7/2013).
Pada awal April lalu, pemerintah menerbitkan dua seri, yaitu seri RI0423 bertenor 10 tahun dan seri RI443 bertenor 30 tahun. Dari kedua seri itu, pemerintah menyerap masing-masing US$1,5 miliar sehingga total serapannya sebesar US$3 miliar.
Tingkat kupon dan yield kali ini juga lebih tinggi dibandingkan tingkat kupon dan yield pada lelang awal April lalu. Pada waktu itu, tingkat kupon dan yield yang diberikan masing-masing sebesar 3,375% dan 3,5% (tenor 10 tahun) serta 4,625% dan 4,75 (tenor 30 tahun).
Di sisi lain, price yang diberikan pada April lalu juga lebih rendah dibandingkan dengan price pada lelang kali ini. Pada saat itu, price yang diberikan senilai 98,953% (tenor 10 tahun) dan 98,012% (tenor 30 tahun).
Scenaider C.H. Siahaan, Direktur Strategi dan Portofolio Utang Ditjen Pengelolaan Utang Kemenkeu, mengatakan lebih tingginya tingkat yield yang diberikan pada lelang global bonds saat ini sejalan dengan peningkatan yield dari U.S. Treasury.
“Semua sudah pricing akan naik U.S. Treasury. Malah ada kemungkinan, perkiraannya [yield dari U.S. Treasury] akan lebih naik lagi ke depannya,” katanya.