Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini 3 Masalah Utama Penyebab Stagnasi Priok

Bisnis.com, JAKARTA–Ditjen Bea dan Cukai mengidentifikasi setidaknya tiga masalah di Pelabuhan Tanjung Priok saat ini, yakni banyaknya peti kemas yang menumpuk lama, lamanya pemeriksaan pabean (custom clearance) jalur merah dan belum optimalnya

Bisnis.com, JAKARTA–Ditjen Bea dan Cukai mengidentifikasi setidaknya tiga masalah di Pelabuhan Tanjung Priok saat ini, yakni banyaknya peti kemas yang menumpuk lama, lamanya pemeriksaan pabean (custom clearance) jalur merah dan belum optimalnya pemanfaatan waktu operasional 7 hari per pekan dan 24 jam per hari.

Kepala Kantor Pelayanan Utama (KPU) Bea dan Cukai Tanjung Priok Wijayanta mengemukakan masalah itu a.l. terjadi karena tidak terpenuhinya izin larangan/pembatasan (lartas).

“Ada kesalahan dalam pemberian izin lartas, seperti kode HS (harmonized system),” katanya saat inspeksi mendadak Menteri Keuangan Chatib Basri, Senin (8/7/2013) malam.

Kendati demikian, pihaknya mengakui pelayanan bea dan cukai yang lama karena ketidaksiapan sumber daya manusia (SDM) dan sarana prasarana, baik otoritas bea dan cukai sendiri, maupun importir dan tempat penimbunan sementara (TPS).

Namun, untuk mengatasi itu, lanjutnya, otoritas bea dan cukai telah menambah jumlah pemeriksa menjadi 147 orang untuk pemeriksaan full container load (FCL) dan 30 orang untuk pemeriksaan less container load (LCL).

“Jumlah PFPD (pejabat fungsional pemeriksa dokumen) juga sudah ditambah menjadi 110 orang,” tuturnya.

Wijayanta mengemukakan waktu pelayanan bea dan cukai turut dipengaruhi oleh importir dalam menyiapkan barang dan pelayanan TPS dalam penarikan petikemas ke areal pemeriksaan.

Waktu penarikan juga dipengaruhi oleh kesiapan sarana rubber tyred gantry crane (RTGC)/reach stacker dan truk serta ketersediaan lahan di tempat pemeriksaan fisik (TPF), baik di TPS maupun tempat pemeriksaan fisik terpadu (TPFT).

Data KPU Bea dan Cukai Tanjung Priok menunjukkan rata-rata backlog pada Juni di Jakarta International Container Terminal (JICT) 441 boks dan Graha Segara 478 boks yang menunjukkan banyaknya petikemas yang menunggu ditarik ke TPF atau TPFT. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Sri Mas Sari
Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper