Bisnis.com, JAKARTA - Penghentian layanan sambungan air bersih oleh Pemerintah Daerah Gresik dinilai dapat mengganggu pembangunan properti.
Eddy Ganefo, Ketua Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi), mengatakan kebutuhan air itu sama halnya dengan listrik yang menjadi kebutuhan pokok sebuah bangunan.
"Sangat disayangkan kalau dihentikan begitu saja, ini sangat aneh dan yang jelas pembangunan perumahan akan sangat terganggu," katanya saat dihubungi Bisnis, Selasa (9/7/2013).
Seharusnya, kata Eddy, pemerintah mencari solusi lain dengan mencari pasokan air baru atau mengantisipasinya dengan menyiapkan sumur-sumur bor. "Jadi banyak cara sih sebenarnya," katanya.
Pengembang berharap penghentian itu hanya bersifat sementara dan pemerintah segera mencari jalan agar pembangunan properti khususnya perumahan rakyat tetap berjalan. "Saya sendiri baru tahu informasi ini," imbuh Eddy.
Eddy mengatakan sejauh ini banyak sekali proyek pengembangan perumahan rakyat di kabupaten yang mulai berkembang tersebut. Namun, Eddy tidak tahu persis jumlah proyek tersebut.
Pemerintah kabupaten Gresik sebelumnya meyatakan bahwa menghentikan sementara layanan sambungan air bersih terhadap pengembang baru lantaran wilayah ini kekurangan pasokan air.
Meski Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Gresik sudah menjalin kerjasama dengan PT Drupadi dan PT Dewata Bangun Tirta untuk memasok air bersih sebanyak 450 liter/ detik, tetapi daerah ini masih kekurangan. Saat ini pun debit air bersih di Gresik hanya 782 liter /detik.