Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PERTUMBUHAN EKONOMI 2013: Proyeksi Pemerintah tak Realistis

BISNIS.COM, JAKARTA—Pengamat Ekonomi Universitas Gadjah Mada Sri Adiningsih menilai tidak realistis perkiraan pertumbuhan ekonomi semester I/2013 sebesar 6,1% oleh pemerintah.

BISNIS.COM, JAKARTA—Pengamat Ekonomi Universitas Gadjah Mada Sri Adiningsih menilai tidak realistis perkiraan pertumbuhan ekonomi semester I/2013 sebesar 6,1% oleh pemerintah.

“Kondisi ekonomi kuartal II tidak lebih baik, malah mungkin lebih buruk dari kuartal sebelumnya, seperti trade balance daninvestasi, ditambah kenaikan BBM,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Senin (8/7).

Dalam rapat kerja pemeritah dengan Badan Anggaran DPR pada Senin (8/7), Menteri Keuangan M. Chatib Basri memperkirakan pertumbuhan ekonomi semester I/2013 sebesar 6,1%.

Sri menjelaskan jika merujuk perkiraan pemerintah, pertumbuhan ekonomi kuartal II setidaknya harus 6,2% untuk bisa mencapai level 6,1% sepanjang semester I/2013. Pasalnya, realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal I hanya 6%.

“Paling banter [pertumbuhan ekonomi] kuartal II sebesar 6%, bahkan bisa lebih rendah,” ujarnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi APBN-P 2013 sebesar 6,3%, pertumbuhan ekonomi semester II/2013 berarti harus lebih tinggi dibanding semester sebelumnya.

Namun, dia pesimistis kondisi tersebut mampu tercapai. Menurutnya, konsumsi rumah tangga yang tahun ini menjadi penyokong utama pertumbuhan ekonomi mendapat bayang-bayang lonjakan inflasi akibat kenaikan harga BBM bersubsidi.

“Daya beli masyarakat turun, mendekati pemilu investasi makin lambat, [ekonomi] dunia belum ada perubahan signifikan sehingga saya kira tahun ini [pertumbuhan ekonomi] hanya sekitar 6% atau lebih rendah,” pungkasnya.

 

 

 

 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hedwi Prihatmoko
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper