BISNIS . COM, JAKARTA—Empat komoditas pangan mengalami kenaikan harga di atas normal menjelang periode puasa.
Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi memaparkan lonjakan menjelang puasa hanya terjadi pada harga cabai rawit, bawang merah, telur ayam dan daging ayam.
Harga komoditas pangan lain, lanjutnya, hanya mengalami kenaikan normal sesuai tren periode puasa sebelumnya yaitu naik sekitar 0,2%—1% dalam 2—3 minggu terakhir.
"Saya kira masih normal. Jadi, kecuali cabai rawit, bawang merah, daging ayam, dan telur ayam," katanya di Kantor Presiden hari ini, Senin (8/7/2013).
Bayu menjelaskan harga cabai rawit dan bawang merah naik tinggi karena saat ini bukan periode panen kedua komoditas tersebut. Kementerian Perdagangan mensurvei saat ini pasokan cabai rawit dan bawang merah di pasar menyusut 30%—40%.
Adapun kenaikan harga daging ayam dan telur ayam disebabkan oleh permintaan yang melonjak hingga 40% lebih besar dari normal. Permintaan daging ayam dan telur ayam melonjak karena peralihan konsumen dari daging sapi yang harganya masih tinggi.
Harga komoditas ayam juga terkatrol oleh kenaikan 30% harga pakan ternak berupa jagung. "Sebagian masyarakat yang biasanya mengkonsumsi daging sapi pindah, bahkan beberapa pedagang bakso sudah mencampur daging sapi dan daging ayam," jelas Bayu.
Wamendag mengatakan pemerintah akan melaksanakan operasi pasar dan pasar murah di 190 lokasi di 33 provinsi untuk meredam kenaikan harga bahan pangan selama puasa. Pemerintah juga berusaha mempermudah distribusi jagung untuk menekan harga pakan ternak.
Upaya-upaya tersebut diharapkan mampu menekan laju kenaikan harga ayam dan telur ayam menjadi hanya sekitar 10% dari harga normal.
"Kalaupun terjadi kenaikan, kita lihat dari catatan historis harga dalam 10—15 tahun terakhir di kisaran 10% masih wajar," kata Bayu.
Harga daging ayam di pasar melonjak dari Rp23.000—Rp26.000 per kilogram menjadi sekitar Rp40.000 per kilogram.
Data dari Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia itu (APPSI) juga menyebutkan harga telur ayam melonjak dari Rp14.000 per kilogram menjadi Rp21.000 per kilogram.
