BISNIS.COM, JAKARTA— Sepertiga dari jumlah perusahaan galangan kapal China diperkirakan bangkrut dalam kurun lima tahun karena kesulitan untuk mendapatkan pesanan akibat membludaknya pasok kapal global.
Perusahaan galangan kapal di negara dengan jumlah perusahaan terbesar di dunia tersebut mengalami kesulitan dalam mendapatkan pesanan dalam kurun waktu yang sangat lama, ujar Wang Jinlian, Sekjen Industri Galangan Kapal Nasional China dalam satu wawancara kemarin (4/7/2013).
Perusahaan tersebut diduga akan menghentikan operasinya dalam kurun tiga hingga lima tahun jika pasar yang tengah lesu berlanjut. Sedangkan negara tersebut memiliki 1.600 galangan kapal saat ini.
Harga saham China Rongsheng Heavy Industries Group Holdings Ltd. turun ke level terendah sejak hampir satu tahun di bursa Hong Kong kemarin setelah menyatakan akan mengupayakan dukungan finansial dari pemerintah dan para pemegang saham terbesarnya di tengah merosotnya pesanan dan penurunan harga.
Perdagangan saham perusahaan swasta terbesar di China tersebut dihentikan kemarin setelah Wall Street Journal melaporkan pihaknya memangkas jumlah tenaga kerja hingga 8.000 orang.
“Karena secara keseluruhan pasar lesu maka tidak ada jalan lain bagi galangan kapal dan hanya yang paling kuat yang bisa bertahan,” ujar Sarah Wang, analis dari Masterlink Securities Corp. sebagimana dikutip Bloomberg, Jumat (5/7/2013). (ltc)