BISNIS.COM, JAKARTA--Impor besi dan baja Indonesia Januari-Mei 2013 mencapai US$4,63 miliar atau naik sekitar US$5,64 juta (7,69%) dibandingkan dengan nila iimpor yang sama pada periode laluUS$4,38 miliar.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sepanjang Januari-Mei 2013, nilai ekspor besi dan baja adalah sebesar US$819,1 juta atau turun US$25,1 juta (1,9%) dari nilai ekspor periode yang sama tahun lalu sebesar US$835,0 juta.
Pemerintah menyatakan ini berarti penyerapan besi dan baja di dalam negeri terus meningkat. Hal ini terbukti dengan turunnya jumlah ekspor dan peningkatan impor besi dan baja.
Direktur Jenderal Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian Panggah Susanto mengatakan produksi dan permintaan besi dan baja terus meningkat setiap tahunnya. Pada kuartal I 2013, pertumbuhan industri logam dasar besi dan baja tumbuh paling tinggi dibandingkan dengan industri non migas lainnya, yakni mencapai 13,14% dibandingkan periode yang sama sebelumnya.
“Kalau ekspor turun dan impor naik, itu artinya permintaan dalam negeri memang sedang meningkat pesat. Kemudian juga ada kemungkinan luar negeri lagi lesu,” kata Panggah ketika ditemui di ruang kerjanya, Selasa (2/7).
Menurutnya, bila ekspor besi dan baja menurun, hal itu juga cukup bagus lantaran sesuai dengan kebijakan pemerintah yang melarang kegiatan ekspor bahan baku guna memberikan nilai tambah pada produk dalam negeri.
“Fokus pemerintah sekarang memang bagaimana agar bahan baku ini lebih banyak untuk mensuplai domestik,” tambahnya. Selain itu, pihaknya juga tengah melakukan berbagai upaya untuk bisa menekan jumlah impor besi baja yang juga cukup tinggi.
Dia meyakinkan, turunnya ekspor tidak akan membuat besi dan baja dalam negeri mengalami over suplai. Pasalnya, permintaan dalam negeri terhadap besi dan baja juga terus meningkat.
Pada, 2010, sektor industri baja mencatatkan pertumbuhan sebesar 2,38%. Adapun masa keemasannya terjadi pada tahun 2011 dengan pertumbuhan 13,06%. Pada tahun 2012, pertumbuhan merosot menjadi sekitar 6,45%. Namun, pada kuartal I tahun ini pertumbuhan sudah mengalami peningkatan.