BISNIS.COM, BOGOR--Nias Utara meneken nota kesepahaman (MoU) dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk meningkatkan kualitas SDM di kabupaten itu melalui pendidikan dan pembangunan di bidang pertanian, perkebunan dan perikanan.
Rektor IPB Herry Suhardiyanto dan Bupati Nias Utara Edward meneken nota kesepahaman dihadapan wakil rektor, para dekan dan tamu undangan lainnya di Ruang Sidang Rektor Kampus IPB Darmaga.
Kabupaten Nias Utara menggandeng IPB untuk membantu dalam pembangunan daerahnya.
“Kabupaten Nias Utara boleh dikatakan tidak tersentuh pembangunan. Terus terang saya sangat bergembira dengan adanya MoU ini. Kami sangat terbelakang, miskin dan termasuk ke dalam daerah 3T (terluar, terbelakang dan termiskin). Saya tidak tahu harus mulai dari mana rute pembangunan di Nias Utara. Mutu pendidikan rendah terlihat dari kualitas SMA/SMK yang belum terakreditasi semuanya," ujar Edwar dalam siaran pers, Senin (1/7/2013).
Setelah gempa, seluruh kebutuhan pokok seperti beras, buah, sayur, telur dan lain-lain didatangkan dari pulau Sumatera. Setiap harinya ada sekitar 5-6 truk yang mengangkut telur untuk mengakomodasi kebutuhan telur di Nias.
“Jika saya hitung, sekitar 250.000 telur yang didatangkan ke Nias. Saya memiliki rencana, jika kita bisa membudidayakan ayam petelur sendiri maka masyarakat akan lebih sejahtera. Namun masalahnya belum tersedia pakan untuk ayam di Nias. Sehingga kami mulai dengan membuka 1000-2000 hektar lahan jagung untuk pakan. Semuanya berbasis pada masyarakat,” tuturnya.
Untuk bidang perikanan, Nias Utara mendapatkan tugas dari gubernur sebagai pusat budidaya udang. “Teknologi maupun alat-alat yang dibutuhkan dari hulu ke hilir terkait budidaya udang belum ada di Nias Utara, maka MoU kali ini sangat kami tunggu untuk membantu kami dalam membangun Nias Utara,” jelasnya.