BISNIS.COM, JAKARTA—Pelaku usaha menilai kenaikan harga beras di pasar tradisional kawasan Jabodetabek lebih disebabkan dampak penaikan harga BBM bersubsidi.
Ketua DPD Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) DKI Jakarta Nellys Soekidi mengatakan dalam 2 hari terakhir memang terjadi peningkatan harga beras di beberapa pasar tradisional.
“Adanya kenaikan harga ini disebabkan kondisi psikologis pasar setelah penaikan harga BBM bersubsidi. Terlebih, bagi sebagian orang yang sudah menerima gaji, ini sudah tanggal muda,” kata Nellys kepada Bisnis, Kamis (27/6/2013).
Pihaknya memprediksi lonjalak harga ini hanya sementara karena sudah ada operasi pasar (OP) dari Badan Urusan Logistik (Bulog). Selain itu, beberapa sentra beras di Jawa Tengah dan Jawa Barat sudah mulai panen.
Dia menambahkan OP Bulog sudah dilakukan sejak kemarin (26/6/2013) di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) dengan pasokan awal sebanyak 30 ton. Beras OP ini dijual dengan harga Rp7.400 per kg.
Nellys yakin OP Bulog ini bisa meredam kenaikan harga beras seminggu ke depan.
Beberapa harga bahan pangan di Pasar Tebet Barat periode 21-26 Juni 2013 terpantau mengalami kenaikan. Harga beras naik dari Rp8.500 per kg menjadi Rp9.000 per kg.