BISNIS.COM, JAKARTA--Isu rencana reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II di jejaring sosial Twitter semakin santer dan ramai dibahas di dunia maya.
Kali ini, Menteri Pertanian Suswono yang paling gencar diisukan akan dicopot.
Mentan yang merupakan kader dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dikaitkan dengan sikap partai yang menolak penaikan harga bahan bakar minyak, yaitu saat voting di DPR belum lama ini.
Selain soal sikap PKS yang tidak sejalan dengan sikap pemerintah dalam menaikkan harga BBM, kasus impor daging sapi kemungkinan jadi faktor lain upaya pencopotan Suswono.
Kasus suap impor daging saat ini masih terus berjalan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Belum lama ini, Suswono dipanggil KPK lagi untuk menjadi saksi dalam kasus itu. Sementara itu, Ketua KPK Abraham Samad saat ditanya soal status Mentan Suswono apakah terlibat atau tidak, Samad menjelaskan hal itu sangat bergantung pada kesimpulan di proses persidangan Luthfi Hasan Ishaaq dan Ahmad Fathanah. Saat ini, sidang Luthfi dan Fathanah masih berjalan di Tipikor.
Terlepas dari soal isu pencopotan Mentan itu, ada beberapa pendapat yang miris dari beberapa orang soal peran pemerintah.
Dalam sebuah obrolan, tidak sedikit yang berpendapat ada atau tidak ada Menteri Pertanian, nasib petani tetap saja susah. Cara pandang mereka itu tidak salah, tetapi seluruhnya juga tidak benar.
Tidak salah, karena mereka melihat sendiri kondisi petani sampai saat ini yang masih menyedihkan. Sebagian masyarakat yang berstatus miskin berada di sektor pertanian.
Para petani juga hampir seluruhnya berdiri di atas kaki sendiri, tanpa mendapatkan bantuan dari pemerintah.
Program-program bantuan seperti benih, pupuk, dan lainnya seringkali justru dijadikan ajang bancakan anggaran.
Petani hanya menjadi alat saja bagi para oknum yang menyalahgunakan anggaran.
Namun, negeri ini yang sering dijuluki Negara Agraris, masa tidak punya Kementerian Pertanian?
Anas Urbaningrum melalui akun twitter @anasurbaningrum: Sejauh ini tidak ada program-program jelas untuk meningkatkan produksi ayam lokal. Semua diserahkan kepada peternak saja.