Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INDUSTRI PENGEMASAN: Diprediksi Raih Omzet Rp50triliun

BISNIS.COM, JAKARTA-- Omzet industri pengemasan di dalam negeri diproyeksikan mencapai minimal Rp50 triliun pada tahun ini, tumbuh 8,7% dibandingkan dengan pencapaian tahun lalu sebesar Rp46triliun.

BISNIS.COM, JAKARTA-- Omzet industri pengemasan di dalam negeri diproyeksikan mencapai minimal Rp50 triliun pada tahun ini, tumbuh 8,7% dibandingkan dengan pencapaian tahun lalu sebesar Rp46triliun.

Direktur Pengembangan Bisnis Federasi Pengemasan Indonesia Ariana Susanti mengatakan pencapaian penjualan tahun ini ditopang dari penjualan kemasan ritel, khususnya dalam bentuk yang kecil-kecil. Bahkan, dengan target penjualan kemasan ritel yang lebih tinggi, pihaknya optimis bisa mendapatkan omzet diatas Rp50 triliun.

 Tahun lalu, pihaknya menargetkan omzet mencapai Rp44 triliun. Namun, semakin banyaknya industri pengguna yang memesan kemasan ritel dalam bentun yang kecil, omzet  tahun lalu bisa menyentuh angka Rp46 triliun.

 “Karena banyak penjualan dari kemasan ritel, khususnya yang kecil-kecil, misalnya seperti bungkus dodol. Kemudian, banyak permintaan ritel seperti air minuman kemasan 600 ml, 300 ml, itu banyak yang seperti itu,” kata Ariana ketika dihubungi Bisnis, Minggu (23/6).

Selain itu, pertumbuhan industri ini juga berjalan seiring dengan kebutuhan industri untuk pengemasan produk, seperti kosmetik, makanan dan minuman, farmasi, serta elektronik yang semakin meningkat.

Permintaan kemasan terutama berasal dari industri makanan dan minuman yang mencapai 70%. Pengguna terbesar lainnya a.l. industri kosmetik, farmasi, dan elektronik. Menurut Ariana, berkembangnya industri kecil menengah (IKM) penggguna kemasan juga membuat pertumbuhan industri kemasan selalu meningkat.

 Permintaan pengemasan dari industri makanan dan minuman paling tinggi karena didorong peningkatan konsumsi domestik. Indonesia yang memiliki penduduk 240 juta jiwa lebih merupakan salah satu pengguna kemasan terbesar di dunia bersama Jepang dan India.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Riendy Astria
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper