BISNIS.COM, JAKARTA—Produsen minyak terbesar dunia, OAO Rosneft akan menandatangani kontrak senilai US$60 miliar untuk menyuplai minyak mentah ke China.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengungkapkan dengan adanya kontrak tersebut, China akan menjadi konsumen terbesar minyak Rusia.
Produsen minyak terbesar asal Rusia itu akan menandatangani kesepakatan tersebut bersamaan dengan kesepakatan pasok minyak dengan perusahaan penyulingan milik Republik Ceko PKN Orlen SA.
Penandatangana kontrak itu juga bersamaan dengan kesepakatan pasok gas elpiji dengan perusahaan Jepang Marubeni Corp. dan Sakhalin Oil & Gas Development Co. di Petersburg International Economic Forum pekan ini, menurut sumber yang mengetahui rencana tersebut seperti dikutip Bloomberg, Jumat (21/6/2013).
Para pejabat perusahaan BP Plc, Exxon Mobil Corp. (XOM) dan Eni SpA akan hadir di St. Petersburg pada forum tahunan itu. Pada kesempatan tersebut Putin akan berupaya mendorong investor asing untuk mengembangkan sumber daya alam di negara penghasil minyak dan gas terbesar dunia itu.
Tahun lalu, Rosneft menandatangani kelanjutan kesepakatan dengan Eni dan Statoil ASA terkait sejumlah proyek di wilayah Arctic. Di sisi lain, OAO Gazprom, pengekspor gas alam Rusia membatalkan kesepakatan dengan China pada tahun lalu untuk membangun jalur pipa selain membatalkan kesepakatan soal pasokan gas.
“Anda tentu tidak sekedar jalan-jalan ke Petersburg. Kontrak yang belum pernah dilakukan sebelumnya dengan Rosneft telah disiapkan. Kami mengharapkan pengiriman ratusan juta ton minyak mentah,” ujar Putin kepada para delegasi China termasuk Deputi Perdana Menteri Zhang Gaoli.