BISNIS.COM, JAKARTA—Pemerintah mewaspadai kebijakan Federal Reserve (The Fed) yang berencana mengurangi quantitative easing (QE) secara bertahap segera pada 2013 dan menghentikan QE di sekitar pertengahan 2014.
Menteri Keuangan M. Chatib Basri memperkirakan kebijakan The Fed tersebut akan berimplikasi pada penurunan arus modal yang masuk ke emerging market, termasuk Indonesia.
“Pengurangan QE bisa mengurangi arus masuk ke emerging market dan akhirnya akan mempengaruhi likuiditas dalam negeri. Diperkirakan juga bisa ada arus modal yang akan pulang ke negara maju,” jelasnya dalam Rapat Kerja Pemerintah dengan Komisi XI, Kamis (20/6).
Pemerintah dan Bank Indonesia, lanjutnya, akan terus berkoordinasi untuk mengambil langkah-langkah antisipasi. “Tentu jangan terkejut kalau ada tekanan di pasar finansial,” ujarnya.
Seperti yang diberitakan Bloomberg hari ini (20/6), The Fed kemungkinan akan mengurangi secara bertahap pembelian obligasi yang sebesar U$85 miliar/bulan segera di 2013 dan menghentikan pembeliannya sekitar pertengahan 2014 sepanjang kinerja perekonomian negara Paman Sam tersebut sejalan dengan proyeksi The Fed.
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menurun ke level 4.665,24 pada sesi I hari ini (20/6) atau melemah 141,41 poin. Kemudian, nilai tukar rupiah tercatat melemah ke titik terendah dalam 3 tahun terakhir sebesar Rp9.927/US$ seperti yang tercatat dalam Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR).