BISNIS.COM, JAKARTA—Pasar minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) akan bergeliat menjelang puasa seiring peningkatan permintaan beberapa negara.
Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Fadhil Hasan mengatakan peningkatan permintaan tersebut diprediksi terjadi sepanjang Juni hingga Juli. Beberapa negara muslim memperlihatkan peningkatan permintaan.
“Pakistan dan Bangladesh sudah menunjukkan peningkatan permintaan. Meskipun pada April lalu ekspornya turun tajam, tetapi pada Mei sudah naik lagi,” kata Fadhil dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Kamis (20/6/2013).
Pada April lalu permintaan dari Pakistan menurun tajam menjadi 6.900 ton dibandingkan dengan Maret sebesar 81.500 ton. Pada Mei permintaan mulai naik mencapai 17.250 ton atau sekitar 150%. Sementara, volume ekspor ke Banglades naik dari 71.000 ton menjadi 73.250 ton pada Mei.
Dia menambahkan stok CPO Indonesia dan Malaysia diperkirakan akan menjadi andalan karena produksi yang menurun. Penurunan di beberapa wilayah ini disebabkan tanaman menua dan program replanting.
“Kami berharap ini bisa mendongkrak harga CPO di pasar dunia,” ujarnya.
Gapki memperkirakan harga CPO pada Juni masih akan bergerak di kisaran US$840-US$870 per metrik ton. Harga CPO Rotterdam diperkirakan US$835 per metrik ton dengan Harga Patokan Ekspor sekitar US$764 dan Bea Keluar 9%.
