Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Kenaikkan Harga, Pertamina Tambah Stok BBM 10.000 Kiloliter

BISNIS.COM, JAKARTA--PT Pertamina (Persero) menambah stok premium bersubsidi hingga 10.000 kiloliter di atas kuota harian menjelang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang direncanakan akan dilakukan pada pertengahan bulan ini.

BISNIS.COM, JAKARTA--PT Pertamina (Persero) menambah stok premium bersubsidi hingga 10.000 kiloliter di atas kuota harian menjelang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang direncanakan akan dilakukan pada pertengahan bulan ini.

Suhartoko, Senior Vice President Fuel Marketing and Distribution Pertamina, mengatakan pihaknya harus menjamin ketersediaan premium dan juga solar bersubsidi dalam kondisi cukup. Apalagi saat ini berdekatan dengan Ramadan dan hari raya Idul Fitri yang biasanya terjadi peningkatan konsumsi BBM.

“Tidak boleh ada kelangkaan, tambahan stok premium 10.000 kiloliter tersebut juga sebagai persiapan hingga Lebaran nanti,” katanya di Jakarta, Jumat (14/6).

Suhartoko mengungkapkan perseroan telah melakukan simulasi kenaikan harga BBM pada 1 Juni 2013 lalu, di mana konsumsi premium diibaratkan meningkat 10.000 kiloliter. Dengan tambahan kuota 10.000 kiloliter itu, maka perusahaan memiliki stok premium hingga 90.000 kiloliter untuk didistribusikan tiap harinya.

Selain itu, dirinya juga optimistis konsumsi BBM subsidi tidak akan menembus 48 juta kiloliter seperti yang telah diusulkan pemerintah dalam rencana anggaran pendapatan dan belanja negara perubahan (RAPBN) 2013.

Pada periode Januari-Mei 2013 konsumsi BBM subsidi masih sesuai kuota yang telah ditetapkan. Konsumsi premium pada periode itu mencapai 11,99 juta kiloliter atau lebih rendah dibandingkan kuota APBN 2013 yang sebesar 12,01 juta kiloliter.

Konsumsi minyak tanah Januari-Mei 2013 minyak tanah sebesar 0,46 juta kiloliter atau lebih rendah 0,1% dibandingkan dengan kuota yang sebesar 0,70 kiloliter. Sementara itu, konsumsi solar di periode tersebut sebesar 6,39 juta kiloliter atau lebih besar 8,3% dibandingkan kuota dalam APBN 2013 sebesar 5,91 juta kiloliter.

“Kenaikkan konsumsi solar itu disebabkan karena kami menggelontorkan pasokan solar pada Mei 2013 lalu untuk mengurai antrian truk di beberapa SPBU. Padahal, konsumsi solar Januari-April sudah kami kendalikan,” ungkapnya.

Suhartoko mengungkapkan perseroan akan kembali menjaga pasokan solar agar konsumsinya tidak melebihi kuota yang telah ditetapkan. Salah satu caranya adalah meningkatkan pengawasan terhadap sektor industri yang kerap menjadi objek penyelewengannya.

Kenaikan harga solar menjadi Rp5.500 per liter menurutnya, masih menciptakan perbedaan harga yang besar antara produk subsidi dengan nonsubsidi. Akibatnya, penyelewengan masih mungkin terjadi dan dapat mengakibatkan meningkatnya volume kuota BBM subsidi.

“Memang masih harus dikawal dengan ketat bersama BPH Migas dan aparat. Kecuali kalau nanti harga solar disamakan seperti premium dinaikkan menjadi Rp6.500 per liter,” jelasnya.

Seperti diketahui, dalam RAPBNP 2013, Pemerintah dan DPR menyetujui kuota BBM subsidi sebanyak 48 juta kiloliter. Jumlah tersebut lebih besar dibandingkan kuota BBM subsidi dalam APBN 2013 yang sebesar 46,01 juta kiloliter.

Dalam RAPBN 2014, Pemerintah mengusulkan kuota BBM subsidi sebanyak 51,04 juta hingga 52,41 juta kiloliter. Jumlah tersebut terdiri dari Premium sebanyak 33,50 juta hingga 33,50 juta kiloliter, minyak tanah sebanyak 1,1 juta hingga 1,2 juta kiloliter, dan solar sebanyak 16,44 juta hingga 17,71 juta kiloliter.

Berdasarkan kuota Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) diketahui realisasi konsumsi BBM subsidi periode Januari-April 2013 sebesar 14,9 juta kilo liter. Jumlah tersebut terdiri dari realisasi konsumsi premium sebesar 9,47 juta kiloliter, minyak tanah sebesar 369.022 kiloliter, dan solar sebesar 5,05 juta kiloliter. (LN)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lili Sunardi
Editor : Lahyanto Nadie
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper