BISNIS.COM, PADANG-- Wakil Presiden RI Boediono menyatakan pemerintah masih membahas mengenai pemberian kompensasi dan alternatif pengalihan subsidi APBN, jika harga bahan bakar akan disesuaikan.
Menurutnya, simulasi tengah dilakukan untuk mencari solusi mengurangi dampak dari kenaikan tersebut. Misalnya saja, dampak meningkatnya tingkat kemiskinan.
"Saat ini masih dibahas dan disimulasikan mengenai penyesuaian kenaikan bahan bakar ini, tapi kenaikan pasti terjadi karena tidak bisa dihindari," ujar Wapres dalam pertemuan dengan Muspida Sumatera Barat, di Padang, Sabtu malam (8/6/2013).
Dia mengatakan bentuk kompensasi yang telah diusulkan antara lain menerapkan program beras murah untuk rakyat miskin, pemberlakuan keluarga harapan, dan atau pemberian bantuan tunai langsung sementara.
Sedangkan alternatif pengalihan subsidi juga sudah diusulkan pemerintah, misalnya
Misalnya saja peningkatan jumlah penerima beasiswa siswa miskin menjadi sebanyak 13,5 juta siswa, dan pengalihan anggaran untuk pembangunan infrastruktur nasional.
Wapres menjelaskan selama ini pemerintah bisa mengalokasikan subsidi bahan bakar minyak hingga mencapai Rp250 triliun setahun. Tentu saja, nilai itu sangat tinggi dan jika terus disubsidi dapat merugikan keuangan negara
Sehingga perlu dilakukan penghapusan subsidi dengan menaikkan harga bahan bakar tersebut. (ltc)