BISNIS.COM, JAKARTA—Tingginya kebutuhan valuta asing (valas) untuk pembayaran impor dinilai menjadi penyebab utama penurunan cadangan devisa (cadev) Mei 2013.
Telisa Aulia Falianty, Ekonom EC-Think, mengatakan kebutuhan pembayaran impor, terutama impor migas, lebih tinggi dibandingkan dengan intervensi moneter yang dilakukan Bank Indonesia terhadap penurunan cadev yang terjadi di Mei 2013.
“Jelas sekali [penurunan cadev] lebih karena tekanan terhadap BOP [balance of payment/neraca pembayaran] akibat ekspor melambat dan pembayaran impor tinggi, khususnya kebutuhan impor migas yang tinggi,” jelasnya kepada Bisnis, Jumat (7/6/2013).
Direktur Eksekutif Perencanaan Strategis dan Hubungan Masyarakat Bank Indonesia Difi. A. Johansyah mengatakan selain untuk stabilisasi nilai tukar rupiah, penurunan cadev juga disebabkan oleh penyediaan valas bagi Pertamina untuk impor migas.
Seperti diketahui, cadangan devisa pada posisi akhir Mei 2013 menurun dibandingkan posisi di akhir April 2013. Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo mengatakan cadev pada posisi akhir Mei 2013 sekitar US$105 miliar, sedangkan cadev pada posisi akhir April 2013 sebesar US$107,3 miliar.
Posisi cadev pada akhir April lalu mengalami kenaikan setelah sebelumnya terus mengalami tren penurunan sejak akhir Desember 2012. Pada akhir Desember 2012, cadev tercatat sebesar US$112,8 miliar, dan terus menurun hingga akhir Maret 2013 menjadi US$ US$104,8 miliar.