Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MEUBEL JEPARA: Industri Kurang Perajin

BISNIS.COM, JEPARA- Pelaku usaha industri produk hasil kayu di Jepara mengaku mengalami krisis perajin.

BISNIS.COM, JEPARA- Pelaku usaha industri produk hasil kayu di Jepara mengaku mengalami krisis perajin.

Manajer Produksi CV Mahogany Crafter Jepara Anita Indriani mengatakan selama dua bulan terakhir sempat menolak beberapa pembeli dari luar negeri lantaran kapasitas produksi belum mencukupi. Hal ini disebabkan oleh kurangnya perajin yang bekerja pada perusahaannya.

"Ini bukan hanya terjadi pada kami saja, rata-rata industri indoor furniture di sini menggunakan perajin, kerjasama dengan perajin. Tapi kami akui sekarang ini kami kekurangan perajin," kata Anita saat berbincang-bincang dengan wartawan, Senin malam, (3/6).

Menurutnya, dalam 2 bulan terakhir ini Jepara kembali ramai pembeli. Dia memperkirakan, banyaknya pembeli yang datang merupakan salah satu akibat adanya aturan Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK). "Kami saja ada tambahan tiga pembeli dari luar negeri."

Dia berharap perajin asli Jepara kembali ke Jepara untuk bekerja meningkatkan industri produk kayu di Jepara.

Saat ini, kebanyakan perajin relokasi ke daerah di Pulau Jawa lantaran diiming-imingi upah yang lebih besar. Adapun upah perajin di Jepara sekitar Rp50.000/hari, sedangkan upah perajin di luar Pulau Jawa mencapai Rp100.000/hari.

"Tapi mereka lupa untuk memperhitungkan biaya hidup. Saya berharap, para pekerja kembali ketika mau Lebaran,"tambahnya.

Mahagony Crafter sendiri memiliki 40 perajin dengan empat perajin tetap. Adapun omzet penjualan tahun lalu mencapai Rp8 miliar. "Kami perkirakan sampai akhir tahun ini bisa sampai Rp10 miliar, salah satunya karena isu SVLK ini." Mahagony Crafter sudah mendapatkan sertifikasi sejak Maret 2013.

Pihaknya mengaku tidak mengetahui berapa jumlah perajin yang ada di Jepara. Yang pasti, lanjut Anita, Industri di Jepara mengeluhkan kekurangan tenaga perajin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Riendy Astria
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper