Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PELABUHAN TANJUNG PRIOK: Supir Demo, Aktivitas Angkutan Lumpuh

Demo di Pelabuhan Tanjung Priok  Bisnis/akhmad MabroriBISNIS.COM, JAKARTA: Aktivitas Pelabuhan Tanjung Priok terhenti, menyusul aksi setop operasi armada angkutan barang dan peti kemas di pelabuhan itu.

Demo di Pelabuhan Tanjung Priok  Bisnis/akhmad Mabrori

BISNIS.COM, JAKARTA: Aktivitas Pelabuhan Tanjung Priok terhenti, menyusul aksi setop operasi armada angkutan barang dan peti kemas di pelabuhan itu.

Pantauan Bisnis pagi hari ini, Senin (3/6/2013), pintu Pos  9 Pelabuhan Tanjung Priok , atau persis didepan akses masuk terminal JICT dan dermaga konvensional pelabuhan Priok sudah terblokir, akibat aksi setop operasi  tersebut.

Kondisi arus lalu lintas mulai dari Jalan Marunda, Yosudarso dan Cakung Cilincing yang selama ini menjadi akses distribusi juga nampak lengang.

Sekitar 16 ribu/hari  kontainer keluar masuk di pelabuhan nasional tersibuk  itu hari ini tidak ada kegiatan. 

Ketua DPD Organda DKI Soudirman  didampingi Ketua DPU Angsuspel Gemiang  Tarigan mengatakan stop operasi akan terus berlanjut sampai Meneg BUMN Dahlan Iskan mengevaluasi kebijakan Pelindo I, II, III da IV melakukan kegiatan usaha khususnya bidang angkutan darat.


Sejak pagi hari ini, sejumlah pengurus Organda DKI Jakarta dan Pengurus Angkutan Khusus  Pelabuhan (Angsuspel) DKI memadati pintu pos 9 pelabuhan Tanjung Priok. Sedangkan di jalan arah cakung cilincing, sejumlah sopir truk anggota Organda berjaga-jaga sehingga armada trailer yang melintasi jalan tersebut diminta berputar balik dan kembali ke garasi.

“Kami tetap mengharapkan Meneg BUMN Dahlan Iskan melihat kondisi pelabuhan Priok sekarang, dan memenuhi tuntutan kami agar BUMN Pelindo tidak menggarap bisnis yang sudah dilakukan oleh perusahaan swasta di Pelabuhan,” ujarnya kepada wartawan di lokasi Pos 9, pagi hari ini (3/6/2013)

Gemilang memastikan aksi setop operasi hari ini juga dilaksanakan serentak di sejumlah pelabuhan lain di daerah, al; Belawan medan, Tanjung Emas Semarang, Jambi, Cirebon, dan Banten. “Kami akan terus melanjutkan aksi setop operasi sampai tuntutan kami terpenuhi, “tegasnya.

Sekjen Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) Achmad Ridwan Tento mengatakan, kerugian pemilik barang akibat aksi setop operasi hari ini diperkirakan mencapai ratusan milliard yang berasal dari biaya demurrage (kelebihan penggunaan container), keterlambatan bongkar muat, dan biaya penumpukan.

“Belum lagi kami jika dikenakan congestion charges,” ujarnya dihubungi Bisnis pertelpon (3/6)/2013.(K1)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akhmad Mabrori
Editor : Martin-nonaktif
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper