BISNIS.COM, MEDAN--Produksi karet di Sumatra Utara mengalami penurunan yang terjadi secara musiman. Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Sumatra Utara memprediksikan penurunan produksi karet akan berlangsung hingga Juni 2013.
Sekretaris Gapkindo Sumatra Utara Edy Irwansyah mengatakan penurunan produksi karet di Sumut terjadi setiap tahun yaitu pada Februari hingga Juni. Perkebunan karet yang terbentang dari perbatasan dengan Aceh hingga Riau diprediksi mengalami penurunan secara merata.
"Sekarang posisi secara geografi setiap tahun dalam posisi menurun. Penurunan produksi itu gradually mulai dari Aceh hingga perbatasan Riau," ungkapnya kepada Bisnis, Minggu (26/5/2013).
Berdasarkan catatan Gapkindo, diperkirakan terjadi penurunan produksi karet alam sebesar 200.000 ton menjadi sekitar 1,38 juta ton pada semester I/2013. Diperkirakan total produksi sepanjang 2013 mencapai 2,77 juta ton.
Penurunan produksi karet alam diperkirakan terjadi akibat gangguan iklim, yang berakibat kebun karet di sentra produksi karet di Sumatra Utara memasuki masa gugur daun sehingga tak bisa berproduksi. Untuk itu, diperkirakan produksi karet akan menurun hingga 50% dari tahun sebelumnya serta dapat mengurangi stok karet di gudang.