BISNIS.COM, JAKARTA— Pembangunan jalan tol Cinere-Jagorawi (Cijago) seksi II masih terkendala penetapan lokasi pembangunan (SP2LP) yang belum diperpanjang.
Terhambatnya SP2LP itu menyebabkan progres pembebasan tanah seksi II sepanjang 6 km baru mencapai 46,75% dari total kebutuhan lahan 53,01 hektare.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Achmad Gani Ghazali menjelaskan SP2LP berlaku selama dua tahun dan akan diperpanjang selama dua tahun juga.
SP2LP sangat berguna untuk pembebasan lahan sehingga jika tidak diperpanjang maka pembebasan lahan juga tidak dapat berjalan. Namun, Gani memastikan SP2LP tidak akan mengubah trase jalan bebas hambatan tersebut.
“SP2LP-nya lagi kita proses dan akan jadi tahun ini karena kita sudah minta ke Walikota Depok. Selain karena SP2LP, di lapangan juga belum ada kesepakatan harga dengan masyarakat,” paparnya di Jakarta, Rabu (15/5/2013).
Gani menjelaskan progres konstruksi di lapangan juga belum cukup signifikan. Hal itu disebabkan pemilik konsesi PT Trans Lingkar Kita Jaya tengah fokus mengerjakan pengalihan aliran sungai yang melintas di Jalan Raya Bogor. Selain itu PT Trans Lingkar Kita Jaya juga tengah mempersiapkan pembangunan jembatan.
"Belum begitu signifikan walau ada kegiatan pembangunan di sana,” jelasnya.
Jalan tol Cijago sepanjang 14,64 km dibagi dalam tiga seksi. Seksi I sepanjang 3,7 km sudah dioperasikan sejak Januari 2012 dan menjadi satu-satunya jalan tol yang beropersi tahun lalu.
Gani mengungkapkan investor saat ini terus berupaya menyelesaikan konstruksi jalan tol yang menghubungkan Jalan Raya Bogor dan Kukusan Beji, Kota Depok. Diharapkan jalan tol itu selesai pada November 2013. (ltc)
