BISNIS. COM, JAKARTA— Rapat pembahasan RAPBN-P 2013 DPR bersama pemerintah hanya akan fokus pada rencana pengucuran dana kompensasi tunai.
Menko Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono yang juga menjabat Wakil Ketua Umum Partai Golkar memperkirakan pembahasan RAPBN-P 2013 akan fokus pada rencana pengucuran Bantuan Langsung Sementera Masyarakat (BLSM).
Seluruh fraksi DPR, menurut dia, tidak akan mempermasalahkan rencana pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi karena sudah sepenuhnya diserahkan pada pemerintah.
Agung menambahkan penaikan harga BBM bersubsidi yang direncanakan pemerintah bisa menghemat anggaran belanja hingga Rp37 triliun. Kebijakan tersebut penting untuk menekan defisit anggaran yang bisa melebihi 3,8% PDB jika APBN 2013 dipertahankan.
Dia memaparkan dari 4 program kompensasi penaikan harga BBM bersubsidi yang direncanakan pemerintah hanya rencana bantuan tunai melalui BLSM yang bermasalah.
“Kalau kenaikan BBM semua sudah lepas ke pemerintah, yang masalah hanya soal BLSM,” katanya di Kantor Presiden, Senin (13/5/2013).
Program kompensasi yang disiapkan pemerintah terdiri dari BLSM, beras miskin, keluarga harapan dan beasiswa siswa miskin. Dari 4 program tersebut hanya BLSM yang belum dianggarkan dalam APBN 2013.
“Pada dasarnya anggota dewan mendukung 4 kompensasi. Hanya BLSM yang masih pro dan kontra sehingga perlu sosialisasi,” kata Agung.