BISNIS.COM, JAKARTA—Pemerintah akan mengambil tindakan cepat terkait dengan kebijakan harga bahan bakar minyak bersubsidi untuk menjaga kepastian dan kestabilan iklim usaha, sehingga dapat menopang pertumbuhan investasi.
“Kami kerja sampai malam untuk menggodok kebijakan BBM agar segera ada keputusan. Pemerintah tidak akan membiarkan ada ketidakpastian dalam iklim usaha,” kata Pelaksana Tugas Menteri Keuangan Hatta Rajasa, Senin (6/5/13).
Kepala Ekonom Bank Mandiri Destry Damayanti mengatakan penundaan kebijakan pemangkasan subsidi BBM telah memberi ketidakpastian, sehingga membuat investor berhati-hati.
“Tahun ini memang banyak faktor risiko, seperti tekanan inflasi, defisit neraca perdagangan dan transaksi berjalan, nilai tukar rupiah, dan politik. Belum lagi pemilu 2014 dan penundaan kebijakan BBM memberi ketidakpastian bagi investor,” jelas Destry.
Menurut dia, keragu-raguan investor ini telah menekan pertumbuhan investasi, sehingga menjadi penekan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) hingga 6,0% pada kuartal I/2013 dari periode yang sama tahun lalu, terendah dalam 2 tahun.
Hatta menyatakan optimistis perekonomian akan berbalik menguat (rebound) pada kuartal II/2013, tapi dia tidak menyebutkan angkanya. “Tenang saja, pertumbuhan kita akan tetap di atas 6%,” ujarnya.