BISNIS.COM, BALIKPAPAN--Proyek pembangunan bentang panjang Jembatan Pulau Balang sepanjang 800 meter dengan nilai Rp1,6 triliun sudah masuk dalam rencana pekerjaan yang diusulkan pada APBN 2014 melalui proyek tahun jamak.
Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Balikpapan Yosmianto mengatakan proyek pembangunan jembatan tersebut sudah disepakati untuk masuk sebagai proyek tahun jamak.
Dia menyebutkan kemungkinan besar lelang proyek jembatan yang menghubungkan Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kota Balikpapan tersebut dimulai tahun depan.
“Kemungkinannya tahun depan. Namun, bagaimana teknisnya itu menjadi ranah pusat sambil menunggu proses selanjutnya,” ujarnya, Senin (6/5/2013).
Tahun ini, APBN juga mengalokasikan anggaran sebesar Rp99,96 miliar untuk pembangunan empat pilar bentang panjang. Joint operation antara PT Hutama Karya, PT Adhi Karya dan PT Bangun Cipta Kontraktor memenangkan proyek yang jangka waktu pekerjaannya selama 290 hari tersebut.
Berdasarkan laman resmi pengadaan Kementerian Pekerjaan Umum, pemenang proyek ini telah ditunjuk pada 4 Maret 2013. Adapun penawaran dari pemenang sebesar Rp92,945 miliar dengan jangka waktu pekerjaan selama 290 hari.
Sebelumnya, Pemprov Kaltim telah menyelesaikan pembangunan bentang pendek Jembatan Pulau Balang sepanjang 440 meter yang pendanaannya ditanggung APBD Provinsi.
Pembangunan bentang pendek yang memerlukan anggaran sekitar Rp305 miliar untuk sisi Penajam Paser Utara dan Pulau Balang.
Yosmianto menambahkan Pemkot Balikpapan juga akan membangun jalan pendekat menuju jembatan tersebut dari Terminal Peti Kemas (TPK) Kariangau.
Pihaknya menganggarkan dana sebesar Rp30 miliar untuk pembukaan jalan akses tersebut. Namun, pihaknya tidak melakukan pembebasan lahan karena berkoordinasi dengan pemilik lahan yang dilalui jalan agar mau melepaskan tanahnya.
“Karena ini untuk kepentingan umum jadi kami koordinasikan saja. Kalau pakai pembebasan nanti lebih lama lagi,” tukasnya.
Para pelaku bisnis pun mendesak agar pembangunan tersebut bisa segera direalisasikan karena akan memangkas biaya transportasi barang.
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Balikpapan Rendi Susiswo Ismail berpendapat pembangunan Jembatan Pulau Balang akan mendorong kelancaran arus barang antar daerah di Kalimantan.
“Jadi, bisa saling memenuhi pasokan. Misalnya, dari Kalsel kurang bisa disuplai dari Kaltim. Demikian sebaliknya,” jelasnya.
Dia mengatakan jembatan tersebut juga akan menekan harga barang yang tinggi akibat biaya distribusi. Akibatnya, tingkat inflasi di Balikpapan dan daerah lainnya juga bisa ditekan karena suplai barang yang cukup. (Foto: Reuters/jakarta.okezone.com) (wde)