Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EKSPOR TEH: PTPN IV Untung, Harga Produk Lebih Tinggi dari RKAP

BISNIS.COM, MEDAN--Harga ekspor teh PT Perkebunan Nusantara IV hingga Maret 2013 masih di atas rencana kerja anggaran perusahaan (RKAP) tahun 2013 sebesar 190 dolar AS per ton."Harga ekspor teh hingga Maret berada di kisaran 197 dolar AS per ton atau

BISNIS.COM, MEDAN--Harga ekspor teh PT Perkebunan Nusantara IV hingga Maret 2013 masih di atas rencana kerja anggaran perusahaan (RKAP) tahun 2013 sebesar 190 dolar AS per ton.

"Harga ekspor teh hingga Maret berada di kisaran 197 dolar AS per ton atau lebih tinggi dari harga di RKAP perusahaan yang ditetapkan sebesar 190 dolar AS per ton," kata Humas PTPN IV, Syahrul Aman, di Medan, Selasa.

Harga ekspor yang lebih tinggi dari perhitungan manajemen itu tentu saja menggembirakan di tengah kerugian perusahaan dari harga jual CPO yang di bawah RKAP.

Harga jual CPO di RAKP sebesar Rp7.500 per kg, sementara harga yang terjadi hingga Maret di bawah angka itu .

Harga jual CPO baru bergerak di atas Rp7.500 per kg pada akhir April..

"Dengan kenaikan harga ekspor teh itu, memicu semangat manajemen untuk berkomitmen penuh mengembangkan produksi dan ekspor produk itu,"katanya.

Meskipun, kata Syahrul, perusahaan tetap diprediksi merugi menyusul harga pokok penjualan lebih besar dari pendapatan.

Tahun ini, nilai penjualan ditargetkan sekitar Rp94 miliar atau lebih besar dari prognosa pendapatan dari ekspor 2012 yang sekitar Rp59 miliar lebih.

Dia menjelaskan, komitmen mempertahankan tanaman teh itu sudah dibuktikan dimana sejak 2012 perusahaan sudah menanam kembali tanaman teh setelah memutuskan membatalkan rencana konversi sekitar 1.600 hektare tanaman itu ke sawit.

Sekretaris Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumut, Laksamana Adiyaksa, mengatakan, hanya harga teh yang terlihat tren naik tahun ini, sementara komoditas lainnya seperti minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) , karet dan kopi masih berfluktuasi dengan tren melemah.

Tren melemahnya harga komoditas itu merupakan dampak masih berlangsungnya krisis global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yoseph Pencawan
Editor : Others
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper