BISNIS.COM, JAKARTA—PT Indonesia AirAsia, operator AirAsia Indonesia, menargetkan paling lambat akan melepas saham perdana di Bursa efek Indonesia pada kuartal terakhir tahun ini setelah menunjuk dua penjamin emisi.
Direktur Komersial AirAsia Indonesia Bernard Francis mengatakan perseroan sudah menunjuk dua penjamin emisi saham atau underwriter yakni PT CIMB Securities Indonesia dan PT Credit Suisse Securities Indonesia atau belum berubah dari sebelumnya.
“Target IPO-nya itu diperkirakan pada triwulan III atau IV pada tahun ini, sampai saat ini kami masih mengkaji proses IPO itu. Kalau besaran saham yang dilepas kan ada peraturan juga di Indonesia kemungkinan 20%—25%,” katanya usai peluncuran Karnaval AirAsia di Jakarta, Senin (29/4/2013).
Tony Fernandes, Group Chief Executive Officer AirAsia, dalam wawancara dengan Bloomberg TV, mengatakan pihaknya menargetkan pelepasan saham perdana dari unit bisnis di Indonesia pada kuartal ketiga tahun ini.
Grup maskapai juga juga akan menjual saham perdana milik AirAsia X, unit bisnis yang bergerak pada penerbangan jarak jauh.
Francis mengatakan dana itu akan digunakan untuk rencana ekspansi perusahaan pada tahun depan. Perseroan akan mendatangkan sebanyak 10 pesawat baru untuk penerbangan di Indonesia.
Selain grup AirAsia, beberapa maskapai juga akan melepaskan saham atau initial public offering di bursa efek selain di Indonesia yakni Nok Airlines Co—disokong oleh Thai Airways International Plc (THAI)—dan Bangkok Airways Co. (ra)