BISNIS.COM, JAKARTA-PT Jasa Marga Tbk memproyeksikan pendapatan perseroan tahun ini naik mencapai Rp6 triliun karena 11 ruas tol perseroan dijadwalkan mengalami kenaikan tarif. Selain itu tahun ini juga perseroan akan mengoperasikan 4 ruas tol baru.
Direktur Utama PT Jasa Marga Tbk Adityawarman mengatakan naiknya 11 ruas tol perseroan dan akan beroperasinya 4 ruas tol baru akan sangat berdampak kepada pendapatan perseroan.
"Kenaikan tarif sesuai UU tiap dua tahun sekali sesuai dengan inflasi. Selain itu ada empat ruas yang akan beroperasi. Itu akan mempengaruhi pendapatan Jasa Marga," ujar Adityawarman di Jakarta, Senin (29/4/2013).
Di tempat yang sama Direktur Operasi PT Jasa Marga Tbk Hasanudin menjelaskan 11 ruas yang akan naik tersebut ialah Jagorawi, Tol Dalam Kota, JORR, Padalarang-Cileunyi, Cipularang, Surabaya-Gempol, Semarang seksi ABC, Jakarta-Tangerang, Kanci-Palimanan, Pondok Ranji-Ulujami, dan Belawan-Medan-Tanjung Morawa.
"Selain dua ruas yakni Cikampek dan Sediyatmo yang sudah naik tahun lalu, 11 ruas lainnya akan naik tahun ini," jelas Hasan.
Ia memproyeksikan besaran kenaikan tarif sebesar 10%. Saat ini, Jasa Marga sedang melakukan peningkatan Standar Pelayanan Minimum (SPM) 11 ruas jalan tolnya, sebelum diusulkan ke BPJT.
Sementara Direktur Keuangan PT Jasa Marga Tbk Reynaldi Hermansjah menuturkan dengan kenaikan 11 ruas tol dan beroperasinya 4 ruas tol baru, Jasa Marga optimistis bisa meraup pendapatan sektor jalan tol senilai Rp 6 triliun. Pendapatan ini naik dari periode sebelumnya yang sebesar Rp 5,58 triliun.
"Rp 6 triliun itu, proyeksi sudah termasuk kenaikan tarif di 11 ruas plus kita dapat tambahan Rp 150 miliar dari kontribusi ruas baru," tegasnya.
Adapun keempat ruas tol milik perseroan yang dijadwalkan beroperasi tahun ini ialah tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Tanjung Benoa. JORR W2 Kebun Jeruk-Cileduk, jalan tol seksi Ungaran-Bawen dan jalan tol Gempol-Pandaan.
