BISNIS.COM JAKARTA - Tutupnya situs penyedia jasa layanan perdagangan elektronik Multiply.com membuat gempar industri yang biasa disebut e-commerce ini.
Seperti diberitakan pada Jumat (26/4) lalu bahwa perusahaan Multiply termasuk PT Multiply Indonesia akan berhenti beroperasi pada 6 Mei nanti dan secara bertahap menghentikan kegiatan usahanya sampai akhir Mei.
Termasuk Wakil Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (iDea) Jullian Gafar yang kaget mendengar kabar tersebut. Namun dirinya masih percaya bahwa industri ini masih menjanjikan.
"Buat saya sangat mengagetkan mendengar kabar itu. Sebelumnya tidak ada bayangan kami melihat Multiply akan tutup. Tapi itu keputusan bisnis para pemegang saham," ujarnya ketika dihubungi Bisnis akhir pekan kemarin, Sabtu (27/4).
Berkurangnya pemain e-commerce tidak menyurutkan kepercayaan Jullian dengan iklim dunia usaha. Dia tidak mengetahui secara pasti apa alasan Multiply untuk tutup.
Meskipun dibenarkannya bahwa saat ini kompetisi di industri ini sangat ketat. Semakin banyak pemain baik dari dalam negeri dan luar negeri berinvestasi dengan membuat situs e-commerce.
Sehingga menurutnya hal yang wajar apabila ada perusahaan jatuh bangun dalam prosesnya. Terlebih bisnis ini mempunyai modal yang sangat besar dan produknya haris berbeda dengan yang lain.
Pola permainan e-commerce, lanjut Jullian sudah berbeda dibanding tiga tahun yang lalu yang masih dipandang sebelah mata. Konsistensi dan fokus pada pengembangan menjadikan bisnis ini harus dikerjakan lebih serius.