BISNIS.COM, JAKARTA--PT Jasa Marga Tbk siap untuk bergabung dengan konsorsium Badan Usaha Milik Negara lainnya untuk menggarap proyek Jembatan Selat Sunda (JSS).
Direktur Operasional Jasa Marga Hasanudin mengatakan jika memang ada kesempatan dan peluang, perusahaan kemungkinan akan turut serta.
"Itu kan proyek besar. Kalau dilihat dari pendapatan jembatan Suramadu yang mendapatkan pendapatan hingga Rp600 juta - Rp 800 juta per hari, tentunya jika diajak kami mau," ujarnya, Minggu (21/4).
Apalagi, lanjutnya, JSS memiliki panjang 31 km, lebih panjang dari jembatan Suramadu yang hanya 5.438 m.
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto menyampaikan terdapat alternatif lain untuk pembangunan JSS.
Djoko sendiri memiliki opsi pembangunan JSS tersebut yakni dengan membentuk konsorsium Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
“Kemarin kan memang ramainya begitu, sekarang sudah ada alternatifnya. Saya pun sudah milih [BUMN], tapi siapa yang saya pilih itu biar Menko yang bicara,” ujarnya.
Menurutnya, BUMN mampu menjadi investor untuk proyek yang akan membangun konektivitas perekonomian Jawa dengan Lampung tersebut mengingat banyaknya manfaat dari proyek tersebut.
“Tidak hanya jembatan untuk transportasi kendaraan tapi bisa juga untuk pipa bawah laut dan sebagainya sehingga mereka bisa berinvestasi di sana,” pungkasnya. (if)
JEMBATAN SELAT SUNDA: Jasa Marga Tertarik Ikut Konsorsium Proyek
BISNIS.COM, JAKARTA--PT Jasa Marga Tbk siap untuk bergabung dengan konsorsium Badan Usaha Milik Negara lainnya untuk menggarap proyek Jembatan Selat Sunda (JSS).Direktur Operasional Jasa Marga Hasanudin mengatakan jika memang ada kesempatan dan peluang,
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Dimas Novita Sari
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
8 jam yang lalu
Setelah GJTL, Giliran Saham ABMM Diborong Lo Kheng Hong
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
4 jam yang lalu