Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INDUSTRI PERKAPALAN: Korsel Sarankan Indonesia Tunjuk Satu Perusahaan besar

BISNIS.COM, JAKARTA- Pemerintah Korea Selatan menyarankan Indonesia  untuk menunjuk satu  perusahaan besar, baik milik pemerintah maupun swasta, untuk secara penuh membangun industri perkapalan.

BISNIS.COM, JAKARTA- Pemerintah Korea Selatan menyarankan Indonesia  untuk menunjuk satu  perusahaan besar, baik milik pemerintah maupun swasta, untuk secara penuh membangun industri perkapalan.

Hal ini diungkapkan oleh Menteri Perindustrian M.S Hidayat usai  melakukan pertemuan dengan Menteri Perdagangan, Industri, dan Energi  Republik Korea Selatan Yoon Sang-jick, hari ini Jumat (19/4/2013) di kantor Kementerian Perindustrian.

Pertemuan ini dalam rangka rencana pemberlakuan perjanjian bilateral Indonesia-Korea Selatan yang akan diwujudkan dalam comprehensive economic partnership agreement (CEPA).

Menurut Hidayat, pemerintah menargetkan perundingan kerjasama ekonomi  komprehensif dengan Korea Selatan tersebut bisa selesai sebelum Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik atau KTT APEC 2013, di Nusa Dua, Bali pada Oktober 2013.

Adapun saat ini, Negosiasi Indonesia-Korea Comprehensive Economic  Partnership Agreement (IK-CEPA) telah mencapai putaran kedua. Negosiasi putaran pertama dan kedua berlangsung masing-masing 12 Juli 2012 dan 10-11 Desember 2012 di Jakarta.

Hidayat menceritakan, dalam pertemuannya dengan Yoon Sang-jick, pihaknya  mendapatkan beberapa masukan untuk mengembangkan industri di Indonesia, salah satunya industri perkapalan. Indonesia disarankan untuk menunjuk satu  perusahaan besar, baik milik pemerintah maupun swasta, untuk =

secara penuh membangun industri perkapalan.

“Untuk industri perkapalan, mereka memberi masukan, karena Indonesia negara kepulauan, industri perkapalannya harus kuat. Kalau mau sukses, seperti di Korea Selatan, sebaiknya tunjuk satu perusahaan besar untuk mengelola secara penuh, “ katanya usai melakukan pertemuan tersebut.

Pemerintah Indonesia sendiri berkomitmen untuk mengembangkan industri  perkapalan di luar Jakarta. “Yang incharge, kita buat cluster di  Lamongan, Pulau Batam, yang pasti selain di Jakarta,” lanjut Hidayat.

Selain meningkatkan industri perkapalan, Kementerian Perindustrian juga  berharap Korea Selatan dapat membantu ketergantungan Indonesia dalam  impor bahan baku kimia. Pasalnya, impor bahan baku kimia semakin besar, yakni mencapai US$8 miliar.

“Kami akan mendukung perusahaan yang ingin berinvestasi  petrokimia di Indonesia,” katanya.

Seperti diketahui, Honam Petrochemical Corporation, anak perusahaan raksasa Lotte Group asal Korea Selatan, siap merealisasikan proyek petrokimia di Cilegon, Banten setelah memperoleh kepastian lahan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Riendy Astria
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper