BISNIS.COM,JAKARTA -- PT Telekomunikasi Indonesia Tbk memproyeksikan sebanyak 100.000 pelaku UMKM bergabung dalam program Indonesia Digital Entrepreneur (IndiPreneur) dengan investasi Rp10 miliar.
Sekitar 20.000 UMKM telah memperoleh manfaat dari program tersebut.
Dalam program IndiPreneur, Telkom mengklaim pelaku UMKM tidak harus terbebani biaya yang tidak relevan dengan bisnisnya, karena biaya hanya dibebankan ketika melakukan transaksi bisnis saja yaitu berkisar Rp500 – Rp1000 per transaksi.
Program IndiPreneur merupakan bagian dari Mega Proyek Indonesia Digital Network (IDN) yang menargetkan 5 juta pelanggan broadband dan penyediaan 1 juta wifi pada tahun 2013.
Selanjutnya program tersebut diimplementasikan untuk mewujudkan Indonesia Digital Society (InDiSo) yang akan meningkatkan daya saing masyarakat Indonesia di bidang teknologi informasi dan komunikasi.
Menurut Direktur Enterprise and Wholesale PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Muhammad Awaluddin, program INDIPreneur merupakan komitmen Telkom untuk meningkatkan potensi 100.000 UMKM Indonesia pada 2013, melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi yang efektif dalam bentuk penyediaan koneksi Internet broadband serta berbagai infrastruktur, platform, dan aplikasi untuk pengelolaan bisnis online yang menggunakan teknologi cloud computing.
IndiPreneur dimaksudkan membekali para pelaku UMKM dengan pengetahuan mengenai implementasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dan e-commerce, serta memberikan kemampuan untuk menjalankannya.
Melalui program IndiPreneur, Telkom mengharapkan para pelaku UMKM dapat lebih memahami manfaat teknologi informasi secara efektif sehingga pelaku UMKM dapat berkiprah di pasar global dan dapat meningkatkan daya saing dari pelaku UMKM itu sendiri.
“Melalui Program IndiPreneur, UMKM lokal dapat mengembangkan bisnis dengan solusi TIK berkualitas dan terjangkau, seperti koneksi broadband, web builder, web hosting, domain name dan e-commerce application yang dapat dinikmati secara gratis dan dioperasikan dengan mudah,” ujarnyanya dalam keterangan pers, Kamis (18/4).
Awaluddin mengatakan program-program tersebut merupakan bukti komitmen Telkom untuk terus mendukung pertumbuhan industri kreatif serta pemberdayaan UMKM di Indonesia, agar pelaku UMKM memiliki daya saing secara global.
Telkom sangat menaruh perhatian terhadap pengembangan UMKM, mengingat UMKM merupakan tulang punggung pertumbuhan perekonomian nasional.
Terhitung sekitar 59 juta penduduk Indonesiamenjadi pelaku UMKM yang memberikan kontribusi positif bagi pendapatannasional, yaitu sebesar 56,5% dari total GDP Indonesia, dimana 3,5 juta diantaranya merupakan wirausaha nasional yang telah berbadan hukum.
Awaluddin menambahkan Telkom menyediakan perangkat IT dengan pola leasing (sewa beli) bagi pelaku UMKM yang menghadapi kendala ketersediaan sarana. Sementara untuk akses ke internet broadband (termasuk akses wifi), serta penyediakan layanan Portal, Application dan Content (PAC) dengan teknologi Cloud Computing disediakan secara gratis oleh Telkom.
Teknologi Cloud Computing meliputi Infrastructure as a Service (IAAS), Platform as a Service (PaaS) dan Software as a Service (SaaS).
“Semua solusi TIK tersebut dapat dimanfaatkan oleh pelaku UMKM untuk berbagai keperluan dalam mempromosikan perusahaan/produk, melakukan transaksi online serta kemudahan pengelolaan bisnis secara online,” tegasnya.
Aplikasi yang dikembangkan untuk UMKM ini juga menggunakan konsep open platform sehingga membuka kesempatan bagi pihak-pihak lain (content developer, application developer) untuk bermitra memperkaya content dan aplikasi itu dengan kemampuan lain yang mungkin dikembangkan.