BISNIS.COM, BALIKPAPAN--Lembaga Penyalur Dana Bergulir (LPDB) mencatat penyerapan dana bergulir untuk koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah (KUMKM) di Kalimantan Timur masih rendah yang tahun lalu tercatat hanya sebesar Rp37,9 miliar dari total penyerapan secara nasional yang mencapai Rp3 triliun.
Direktur Utama LPDB-KUMKM Kemas Danial mengatakan pihaknya juga belum mengetahui alasan terkait rendahnya penyerapan dana bergulir yang anggarannya bersumber dari APBN ini.
Menurutnya, dana bergulir ini akan membantu menambah modal bagi pelaku KUKM.
“Karena itu kami langsung terjun ke lapangan untuk menyerap informasi agar dana bergulir ini bisa dimanfaatkan oleh pelaku usaha,” ujarnya disela-sela Sosialisasi LPDB-KUMKM kepada Calon Mitra, Rabu (17/04/2013).
Danial menyebutkan tahun ini pihaknya menyiapkan dana Rp1,9 triliun untuk membantu meningkatkan permodalan KUMKM di seluruh Indonesia. Adapun untuk Kaltim, dirinya menargetkan bisa menyalurkan dana bergulir sebesar Rp150 miliar.
Apabila terealisasi, kata Danial, pertumbuhan penyaluran dana bergulir di Kaltim akan meningkat hingga empat kali lipat. Dia mengaku siap untuk menambah alokasi dana bagi KUMKM apabila jatah sebesar Rp150 miliar tersebut terserap habis.
Selama ini, penyerapan dana bergulir ini sebagian besar banyak di Pulau Jawa yang dimanfaatkan oleh KUMKM di sektor simpan pinjam dan sektor riil.
Karena itu, pihaknya berharap perluasan ini akan berdampak terhadap pemerataan pertumbuhan ekonomi daerah.
“Kalau memang belum tahu ada program ini, kami harap sosialisasi ini bisa membantu memberikan informasi yang komprehensif,” ujarnya.
Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi, dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Disperindagkop Kota Balikpapan Doortje Marpaung, mengungkapkan pelaku KUMKM masih belum banyak yang memperoleh akses permodalan baik kepada perbankan maupun lembaga keuangan mikro lainnya.
Selain kelengkapan administrasi, pelaku KUMKM juga cenderung mengharapkan agar penyelesaian pengajuankredit bisa dalam waktu yang singkat.
“Akibatnya banyak yang terjebak pada lembaga pembiayaan yang prosesnya cepat meskipun konsekuensinya berbunga tinggi,” katanya.
Tercatat, ada 5.338 koperasi di Kaltim yang sebanyak 533 koperasi berada di Balikpapan. Adapula 17.000 industri kecil menengah yang terdaftar di Disperindagkop Balikpapan yang bisa berpotensi untuk memanfaatkan dana bergulir ini.
Doortje mengatakan sosialisai secara komprehensif, disertai dengan testimoni dari KUMKM yang pernah memanfaatkan dana bergulir ini diharapkan bisa menjadi jembatan untuk meningkatkan kapasitas usaha melalui permodalan.
Peningkatan kapasitas usaha ini akan berdampak masif karena akan menyediakan lapangan pekerjaan sehingga mengurangi angka pengangguran.