BISNIS.COM, JAKARTA-PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) tahun ini menargetkan meraih kontrak baru senilai Rp2,1 triliun dengan menyasar proyek gedung perkantoran, properti dan proyek di bidang konstruksi.
Tahun sebelumnya perusahaan berhasil meraih kontrak Rp2,2 triliun atau melebihi target yang dipatok Rp1,8 triliun.
Untuk merealisasikan target kontrak itu, PT Total Bangun Persada Tbk telah membuat dua anak usaha baru yang bergerak di bidang properti dan anak usaha di bidang konstruksi engineering, procurement and construction (EPC).
Corporate Secretary Total Bangun Persada Elvina Apandi Hermansyah, mengatakan anak usaha yang bergerak di bidang konstruksi EPC baru didirikan Oktober 2012 dan tengah mengikuti tender beberapa proyek pembangkit listrik dan bangunan industri lainnya.
"Kita memiliki dua anak perusahaan, PT Total Persada Development (TPD) yang bergerak di bidang properti dan PT Total Persada Indonesia (TPI) bergerak di bidang Konstruksi EPC dan industrial building," ujarnya di Jakarta, Rabu (17/4/2013).
Ia mengungkapkan PT TPD sejauh ini sedang mengerjakan dua proyek yakni Ramada Sakala Condotel di Tanjung Benoa Bali di mana perusahaan akan menjual condominium hotel (condotel).
Proyek kedua PT TPD ialah GKM Tower yang mengusung konsep hijau di TB Simatupang, Jakarta Selatan. Proyek ini diperkirakan menelan investasi sekitar US$ 25 juta-US$ 30 juta. "Untuk GKM tower ada yang dijual, ada yang disewakan," paparnya.
Lebih lanjut, Elvina menjelaskan perseroan masih mengikuti tender beberapa proyek besar. Untuk saat ini, pihaknya masih mengerjakan proyek multiyears yang digarap dari tahun sebelumnya.
Beberapa proyek prestisius yang tengah digarap PT Total Bangun Persada a.l. proyek Green Bay di Jakarta Utara milik PT Agung Podomoro Land Tbk, Menara Verde di Jakarta Selatan dan beberapa proyek lainnya.
Selain itu, perusahaan juga tengah menggarap pembangunan gedung Kedutaan Besar Australia di Jakarta senilai US$230 juta atau setara Rp3,05 triliun. Pengerjaan proyek ini dilakukan dalam bentuk joint operation dengan PT Leighton Contractors Indonesia dengan lama waktu pengerjaan selama 3 tahun.(msb)