BISNIS.COM, JAKARTA—Asosiasi Logistik Indonesia menyatakan kelangkaan bahan bakar minyak jenis solar yang telah terjadi di wilayah Jawa Tengah menyebakan perusahaan transportasi dan logistik merugi puluhan miliar per hari.
Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI), Zaldy Mashita menyatakan kelangkaan solar di wilayah Jawa Tengah telah terjadi sejak pemberlakuan peraturan menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1/2013 tentang Pengendalian Penggunaan Bahan Bakar Minyak Bersubsidi.
Zaldy menjelaskan perusahaan transportasi mengalami kerugian sejak peraturan menteri itu diberlakukan pada 1Maret 2013.
“Dampaknya sangat besar. Kerugian perusahaan transportasi mencapai Rp50 miliar setiap harinya. Yang terkena dampak adalah perusahaan transportasi yang mempunyai jalur pengiriman antar kota melewati Jawa Tengah,” ujarnya kepada Bisnis, Jumat (12/4/2013).
Dia menjelaskan perusahaan transportasi mengalami kerugian Rp50 miliar per hari karena kelangkaan solar menyebabkan antrian di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) menjadi lebih lama hingga dua hari.
Antrian truk pengangkut barang selama satu hingga dua hari, imbuhnya, menyebabkan biaya operasional bertambah dan utilitas kendaraan berkurang.
Dia juga menilai pembatasan solar untuk setiap truk menyebabkan truk harus mengisi kembali solar beberapa kali selama perjalanan dan menyebabkan bertambahnya biaya operasional.
Perusahaan transportasi dan logistik juga merugi karena bertambahnya biaya inventory bagi pemilik barang karena bertambahnya waktu tempuh.(msb)
