BISNIS.COM, JAKARTA--Sebesar Rp200 triliun, atau 50% dari nilai pasar konstruksi Tanah Air pada tahun ini yakni Rp400 triliun, dikuasai oleh kontraktor asing.
Ketua Asosiasi Kontraktor Indonesia (AKI) Sudarto mengatakan kondisi tersebut tak ubahnya dari mudahnya kontraktor asing menyerbu pasar konstruksi Indonesia dan minimnya dukungan pemerintah terhadap kontraktor lokal.
“Jadi selama ini kami berjuang sendiri-sendiri untuk meraih proyek. Di sisi lain mereka [kontraktor asing] mendapat dukungan dari negaranya," katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (12/4/2013).
Seperti yang terlihat, lanjutnya, persaingan ke depan kian ketat seiring terus membludaknya kontraktor asing yang merebut proyek domestik. Besaran bunga bagi kontraktor lokal yang mencapai 12,5% masih tetap menjadi kendala, karena sangat timpang jika dibandingkan bunga bagi kontraktor asing yang hanya berkisar di 4%-5%.
Selain itu, untuk bersaing di tingkat global pun, kontraktor lokal masih terhambat karena minimnya jaringan perbankan lokal di luar negeri.
”Sebaliknya asing masuk begitu saja, tanpa disensor, bahkan bank masuk ke retail-retail. Jadi bersaing harus kondisi yang sama, tidak seperti ini,” jelasnya.
Dia menyampaikan dari jumlah anggota AKI yang mencapai 150 perusahaa, pihaknya hanya menguasai pasar sekitar 60%, selebihnya kontraktor menengah, kecil, serta asing.
Oleh karena itu, dia meminta dukungan lebih dari pemerintah dalam pengembangan usaha para kontraktor menengah dan besar agar mampu bersaing di tingkat regional dan global.
"Sudah seharusnya keberpihakan pemerintah muncul, apalagi kontraktor asing makin agresif merebut pasar domestik," pungkasnya.