BISNIS.COM, JAKARTA--Perum Perumnas meminta Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp1,5 triliun guna membangun Rumah Sejahtera Tapak (RST) di daerah terpencil di Indonesia.
Direktur Pemasaran Perum Perumnas Muhamad Nawir mengatakan pihaknya membutuhkan biaya besar untuk membangun RST di daerah yang belum terjamah pembangunan oleh swasta.
"Kami sudah mengajukan PNM sebesar Rp1,5 triliun sebagai modal kerja untuk pembelian lahan baru, sedangkan sisanya akan kami usahakan dari perbankan," katanya, Rabu (10/4).
Menurutnya, masih banyak daerah di Indonesia yang terisolir seperti Nusa Tenggara Timur, Papua, dan Kalimantan yang belum terjamah pembangunan RST.
Apalagi, lanjutnya, back log hunian terus meningkat setiap tahunnya. Saat ini, lanjutnya, tercatat mencapai 13,6 juta di seluruh Indonesia.
Selain itu, sebanyak 1,5 juta pegawai negeri masih belum memiliki rumah, sehingga Perumnas ingin mendorong kerja sama dengan pemerintah daerah untuk membangun RST tersebut.
"Untuk saat ini kami akan bekerja sama dengan 77 daerah dan di setiap daerahnya rata-rata akan dibangun 1000-2000 unit RST," jelasnya.
Di sisi lain, untuk daerah perkotaan, Perumnas juga akan menyediakan rusunawa dan rusunami sehingga semakin masyarakat yang bisa tinggal di tengah kota, dengan menggunakan lahan milik BUMN lainnya seperti di Bandung, Medan, Surabaya.
"Kami menghimbau juga kepada Pelni, KAI agar lahan yang dimilikinya yang idle dapat kami gunakan untuk membangun rusunawa ataupun rusunami," ujarnya.
Seperti yang diketahui, Perumas memiliki proyek kerja sama dengan pemprov DKI untuk membangun 200 tower rumah susun.
Dia menyampaikan pembangunan rumah susun tersebut akan dimaksimalkan hingga 20 lantai sehingga penggunaan lahan semakin efektif.
Untuk mengelola rumah susun di berbagai perkotaan bersar tersebut, Perumnas sudah memiliki 58 cabang unit usaha . (if)