JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berjanji segera menunjuk Menteri Keuangan baru pengganti Agus Martowardojo. Kriterianya, selain bisa melanjutkan kesinambungan anggaran sekaligus memperkuat peranan kebijakan fiskal dalam mendorong investasi dan perdagangan serta roda perekonomian.
Tanpa menyebutkan nama, Presiden SBY memberikan penjelasan rinci dan jelas soal profil kandidat Menkeu itu, dalam pertemuan dengan para pemimpin redaksi media massa nasional di kediaman Menteri Perindustrian M.S. Hidayat, Sabtu (6/03) malam.
Pertemuan yang didahului santap malam itu berlangsung mulai pukul 20.00 WIB hingga sekitar pukul 23.30 WIB. Para pemred yang hadir antara lain Wahyu Muryadi (Tempo), Rikard Bagun (Kompas), Arif Budisusilo (Bisnis Indonesia), Don Bosco Salamun (Berita Satu), Primus Dorimulu (Suara Pembaruan), Ahmad Kusaeni (Antara), Syamsuddin Haessy (Jurnas), Arifin Asydhad (Detikcom), Suryopratomo (Direktur Pemberitaan MetroTV), dan Nasihin Massa (Republika).
Pertemuan itu juga dihadiri Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral Jero Wacik, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Wakil Menteri Pertahanan Syafri Syamsuddin, Staf Khusus Presiden Julian Aldrin Pasha dan Firmansah.
Tentang kandidat Menteri Keuangan yang akan menggantikan Agus, yang sudah terpilih sebagai Gubernur Bank Indonesia yang akan mulai bertugas 23 Mei mendatang, Presiden mengungkapkan sejumlah kriteria.
Menkeu baru nanti diharapkan tidak sekadar menjalankan resep generik keseimbangan fiskal semata. "Teori yang generic [dalam kehati-hatian fiskal], yang disebut neoliberal, konsensus Washington atau yang lain, itu tidak bisa fit for all...Saya harus kritis melihat itu. Kepentingan fiskal itu satu hal, tapi banyak hal yang lain..[yang harus diperjuangkan]," kata Kepala Negara.
Karena itu tugas Menkeu yang baru nanti tidak ringan, karena selain mengurus kesehatan fiskal, juga perlu memastikan kebijakan investasi dan perdagangan yang efektif supaya ekonomi bergerak. "Saya memerlukan trade policy yang bagus, investment policy yang bagus dan budget policy yang bagus. Ibarat mobil yang punya enam busi, harus semuanya bagus. Kalau tidak bagus, maka akan mbrebet atau tidak tok cer," paparnya.
Soal siapa kandidatnya, SBY sama sekali tidak memberikan indikasi. Hanya dikatakan, "Saya sedang pikirkan siapa yang paling tepat. Dalam waktu dekat akan saya tugasi siapa yang peduli upaya menggerakkan komponen [kebijakan] yang lain, terutama investasi."
Penjelasan SBY tersebut memberikan sinyal bahwa pasar tidak perlu khawatir meskipun Menkeu Agus terpilih sebagai Gubernur BI. "Menkeu yang baru saya pastikan akan menjalankan semua fungsi itu [fiskal, investasi dan perdagangan] untuk menurunkan pengangguran dan kemiskinan," jelasnya.