Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PEMBATASAN BBM: Alat Pengendali Diklaim Hemat Rp20,9 Triliun/Tahun

BISNIS.COM, JAKARTA--PT Pertamina (Persero) memperkirakan program pengendalian bahan bakar minyak (BBM) subsidi berbasis teknologi informasi ini bisa menghemat subsidi hingga Rp20,9 triliun per tahun.

BISNIS.COM, JAKARTA--PT Pertamina (Persero) memperkirakan program pengendalian bahan bakar minyak (BBM) subsidi berbasis teknologi informasi ini bisa menghemat subsidi hingga Rp20,9 triliun per tahun.

Berdasarkan data Pertamina, program pengendalian tersebut mampu mengurangi pemakaian konsumsi BBM subsidi sebesar 6,26 juta kiloliter.

Jumlah tersebut terdiri dari premium 3,42 juta kiloliter dan solar 2,84 juta kiloliter. Sehingga total penghematannya mencapai Rp20,9 triliun.

Adapun rinciannya adalah berasal dari pengaturan kendaraan pribadi jenis bensin dan solar di wilayah Jabodetabek dengan nilai sesuai estimasi Kementerian ESDM sebesar Rp14,76 triliun.

Volume BBM yang dihemat dari pengaturan kendaraan pribadi itu diperkirakan mencapai 4,51 juta kiloliter. Terdiri dari premium 3,07 juta kiloliter dan solar 1,44 juta kiloliter.

Kemudian, implementasi Permen ESDM No 1 Tahun 2013 diperkirakan menghemat Rp4,39 triliun dan penghilangan kegiatan pengisian BBM berulang Rp1,76 triliun.

Bila tanpa pengaturan kendaraan pribadi, penghematannya hanya sekitar Rp10,43 triliun.

Nilai penghematan itu terdiri dari implementasi Permen ESDM 1/2013 Rp4,39 triliun, pengendalian volume dan frekuensi pengisian BBM yang dilakukan pemda Rp4,28 triliun, dan pencegahan pengisian BBM berulang Rp1,76 triliun.

Sedangkan, biaya program pengendalian berbasis teknologi informasi sebesar Rp800 miliar per tahun.

“Pekerjaan terbesar kami dalam menggunakan sistem IT ini sebenarnya bukan memasang peralatan di SPBU tapi pasang memasang RFID Tag di kendaraan, selain itu mendatanya juga,” tambah Hanung usai acara penandatanganan kerja sama antara PT Pelni dengan Pertamina terkait Pembelian Pelumas, Jumat (5/4/2013).

Pertamina memperkirakan tanpa program pengendalian berbasis teknologi informasi, maka kuota BBM subsidi 2013 bakal mencapai 49,17 juta kiloliter, 2014 53,77 juta kiloliter, dan 2015 58,82 juta kiloliter

Adapun program SMP BBM subsidi direncanakan akan dimulai pada Juli 2013 khusus di Jabodetabek. Tahap pertama dimulai pada Juli di 276 unit SPBU DKI Jakarta.

Kemudian, di 458 SPBU di Bodetabek pada Agustus, dan 673 unit di Jabar lainnya pada September-Oktober 2013.

Kemudian, 618 SPBU di Jateng pada November, 337 SPBU di DIY dan sebagian Jatim pada Desember 2013, 769 SPBU di sisa Jatim dan Bali pada Januari 2014, dan 404 unit di Sumatera bagian selatan pada Februari.

Lalu, 685 SPBU di Sumatera bagian utara pada Maret, 391 SPBU di Kalimantan, Nusa Tenggara pada April, 348 SPBU di Sulawesi pada Mei, dan 68 unit di Papua dan Maluku pada Juni 2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Riendy Astria
Editor : Others
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper