BISNIS.COM, JAKARTA- Tahun ini, wilayah Jabodetabek ditargetkan memiliki sekitar 20 stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) guna meningkatkan program konversi bahan bakar minyak (BBM) ke BBG.
Direktur Pembinaan Usaha Hilir Ditjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Umi Asngadah membantah bila tahun ini pemerintah akan membangun sebanyak 20 SPBG.
“Sekarang SPBG yang sudah terbangun di Jakarta ada 9 unit. Rencananya, Pertamina akan membangun 2 SPBG tahun ini dengan dana sendiri, kemudian dengan APBN sekitar 9 unit,” kata Umi di sela-sela acara Pengumuman Pemenang Lelang Penawaran Langsung Wilayah Kerja Minyak dan Gas Bumi Tahap II Tahun 2012 di kantornya, Kamis (21/3/2013).
Artinya, total yang SPBG yang akan dibangun tahun ini sekitar 11 unit, bukan 20 unit SPBG seperti yang diberitakan Bisnis, kemarin (20/3/2013). Pemerintah sendiri telah mengalokasikan Rp474 miliar untuk membangun sejumlah infrastruktur pendukung BBG.
Selain itu, pemerintah juga akan menggunakan dana optimalisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 127 miliar pada tahun ini untuk pembangunan satu SPBG induk (mother station) dan empat SPBG anak (daughter station).
Dirjen Migas Kementerian ESDM Edy Hermantoro mengatakan hanya dana optimlisasi tersebut lah yang bisa dianggarkan pemerintah untuk membiayai pembangunan SPBG pada tahun ini. Pasalnya, anggaran khusus untuk program konversi BBM ke BBG pada tahun ini sebesar Rp 474 miliar diutamakan untuk pembangunan jaringan pipa gas.
"Anggaran Rp 474 miliar ini mepet sekali (terbatas) dan kami utamakan untuk pembangunan jaringan pipa, sehingga untuk membangun SPBG kami coba gunakan dari optimalisasi dana saat penyusunan APBN 2013. SPBG tersebut direncanakan dibangun di DKI Jakarta," tuturnya.
Meski begitu, bila ada kelebihan dana dari pembangunan jaringan pipa gas dari alokasi Rp 474 miliar tersebut, maka sisa dana itu kemungkinan bisa dialokasikan untuk pembangunan SPBG.
Menurut Harry Karyuliarto, Direktur Gas Pertamina, dari dana program konversi BBM ke BBG yang dianggarkan pemerintah tahun ini sebesar Rp 474 miliar, maka bisa membangun lima SPBG online (menggunakan pipa gas), selain membangun jaringan pipa gas. Perkiraan bisa dibangunnya lima SPBG online itu dengan asumsi dana pembangunan jaringan pipa sekitar Rp 130 miliar.
Dia beralasan, untuk membangun satu SPBG dibutuhkan investasi sekitar Rp 68 miliar, termasuk untuk pembebasan tanah. Sementara bila tanpa pembebasan tanah, maka investasi yang dibutuhkan lebih rendah, yakni kurang dari Rp 40 miliar.
Untuk pasokan gas, tahun ini pemerintah menglokasikan gas bumi sebesar 35,5 MMscfd untuk skala nasional. Rinciannya, sebanyak 23,1 MMscfd untuk Jabodetabek dengan pemasok PT Pertamina EP, Medco E&P Indonesia, PT PHE ONWJ, PT PGN, dan JOBP Talisman Jambi-Merang.
Lalu, sebanyak 10,2 MMscfd untuk Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo dengan pemasok PHE West Madura Offsore dan Santos. Terakhir, sebanyak 2,2 MMscfd untuk Palembang dengan pemasok Sarana Pembangunan Palembang Jaya (SP2J) dan Pertamina EP.