BISNIS.COM, MAKASSAR -- PT Merpati Nusantara Airlines belum berencana menambah rute penerbangan baru dalam waktu dekat ini, hanya akan menambah frekuensi penerbangan dari rute-rute yang sudah ada.
EVP Commercial PT Merpati Nusantara Airlines Sutan Banuara mengatakan selain itu, pihaknya juga akan fokus memperbaiki konektivitas yang telah ada.
“Dalam waktu dekat, kami akan menambah frekuensi penerbangan dari Makassar-Kendari, Makassar-Banjarmasin, serta akan menerbangi kembali rute Makassar-Balikpapan,” kata Sutan di sela-sela Penandatanganan Kerja Sama dengan Pemerintah Kabupaten Selayar untuk Penerbangan Makassar-Selayar di Makassar, Rabu (20/3/2013).
Dia mengatakan kawasan Timur Indonesia (KTI) tetap menjadi prioritas utama, dengan Makassar sebagai hub-nya, terutama untuk melayani penerbangan-penerbangan perintis.
Pihaknya selalu menerima setiap penugasan dari pemerintah untuk penerbangan perintis. Dia menyebutkan tahun ini, dari total kontrak seluruh penerbangan perintis, 30% di antaranya adalah Merpati Airlines dengan nilai kontrak mencapai Rp72 miliar.
“Tahun lalu, nilai kontrak kami Rp68 miliar dan itu terealisasi semua,” tukasnya.
Dia menuturkan saat ini, tingkat keterisian kursi [load factor] Merpati sudah mencapai rerata 80%, dari sebelumnya hanya rerata 70% pada setiap penerbangan.
Sutan juga mengatakan saat ini pihaknya memiliki 14 unit pesawat jenis MA 60 yang rerata melayani rute penerbangan di KTI, di antaranya satu unit ditempatkan di Papua untuk melayani rute penerbangan Papua dan Nabire, tiga unit di Kupang untuk penerbangan ke beberapa daerah di Nusa Tenggara Timur, serta satu unit di Makassar untuk melayani penerbangan ke Poso, Bima, Baubau, Meumere dan Selayar nantinya.
Sedangkan untuk rute-rute perintis di KTI yang load factornya rerata mencapai 80% seperti Biak, Merauke, Manokwari, Kupang, Tolitoli dan Ambon, pihaknya menggunakan pesawat jenis Cassa 212 dan DHC-6 Twin Otter.
Penerbangan Makassar-Selayar
Sementara itu terkait rute penerbangan Makassar-Selayar, akan diterbangi maskapai plat merah ini tiga kali dalam seminggu mulai 27 Maret nanti.
Namun, Sutan mengatakan penerbangan Makassar-Selayar bukan penerbangan perintis tetapi sudah masuk kategori penerbangan komersial karena sebelumnya maskapai penerbangan Express Air sudah pernah melakukan penerbangan di rute tersebut, tetapi kini berhenti.
"Potensi Selayar cukup besar. Saat ini, daerah itu sedang bertumbuh pesat," katanya.
Rencananya, penerbangan itu menggunakan pesawat jenis MA 60 berkapasitas 54 tempat duduk dengan frekuensi terbang tiga kali dalam seminggu, yaitu pada Senin, Rabu dan Sabtu.
Bupati Kabupaten Selayar Syahrir Wahab mengaku gembira dengan kerja sama tersebut, karena sebelumnya Express Air pernah melayani rute penerbangan Makassar-Selayar namun kini berhenti.
"Padahal kami mengeluarkan subsidi Rp225 juta per bulan dan load factornya cukup baik," tutur Syahrir.
Dia berharap dengan adanya penerbangan Merpati rute Makassar-Selayar, daerah tersebut tidak lagi terisolir serta pergerakkan manusia dan barang dari dan ke Selayar kembali lancar.
Dia menyebutkan kerja sama antara pihaknya dan Merpati yang dimulai hari ini, Rabu, berlaku selama enam bulan tetapi dapat diperpanjang sesuai kesepakatan.
Selama kerja sama tersebut, sesuai kesepakatan pula, pihaknya memberikan penjaminan kepada pihak Merpati. Mekanisme penjaminannya, pendapatan minimal sebesar Rp18 juta mesti didapat Merpati dalam satu kali penerbangan untuk menutupi biaya operasional.
"Bila tidak terpenuhi, Pemkab Selayar yang akan membayar sisanya. Namun bila lebih, kelebihannya dibagi dua, yaitu 60% untuk Merpati dan 40% pemkab," terang Syahrir.
Dia menuturkan penjaminan itu hanya bersifat sementara. Bila dianggap rute itu sudah menguntungkan, maka pemkab juga akan menghentikan pembayaran jaminan.
Pihak Merpati mengklaim kerja sama itu akan membantu pengembangan ekonomi Selayar. Sutan menyebutkan kalangan pebisnis dari Selayar akan lebih dipermudah, sebab Merpati memiliki banyak rute dari Makassar ke sejumlah daerah. Termasuk ke Papua.
Adapun penerbangan Makassar-Selayar tiga kali dalam seminggu menurut Sutan, kedepan akan ditingkatkan menjadi lima kali dalam seminggu, bahkan akan ditingkatkan juga menjadi sekali dalam sehari.
“Jika pasarnya bagus, load factornya diatas rerata yaitu 80%, tidak menutup kemungkinan rute Makassar-Selayar akan kami terbangi setiap hari,” tukasnya.