Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asean Economic Community: Standar Produk Jadi Benteng Serbuan Produk Global

BISNIS.COM,PALEMBANG -- Penyamaan standar produk se-Asean  pada 2015 menjadi solusi membentengi Indonesia dari gempuran barang pada perdagangan global.

BISNIS.COM,PALEMBANG -- Penyamaan standar produk se-Asean  pada 2015 menjadi solusi membentengi Indonesia dari gempuran barang pada perdagangan global.

Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan Lucky S Slamet mengatakan Asean Economic Community merupakan fase dimana semua produk dipasarkan secara global.

"Karena itu, melalui forum Asean Working Group mereka telah menghasilkan penyamaan standar, inspeksi dan pedoman-pedoman lain untuk mengantisipasi gempuran produk asing," ungkapnya, Senin (18/3).

Menurutnya, dengan telak ditentukannya standar produk yang boleh diperdagangkan di Asia Tenggara, maka setiap barang yang masuk wajib memenuhi ketentuan itu.

Ketika tidak sesuai standar maka Indonesia atau negara-negara anggota Asean lain berhak menolak produk yang akan masuk.

 Dia mengatakan, penyamaan standar produk itu merupakan bagian dari strategi melindungi konsumen dari menggunakan barang yang berstandar rendah.

Ketika, produk dari negara lain, seperti China masuk ke Asia Tenggara tidak memenuhi standar makan dapat langsung ditolak.

Dia menjelaskan, untuk memudahkan produk Indonesia masuk ke pasar luar negeri pihaknya juga melatih dan membina produsen menghasilkan barang sesuai standar.

Dengan ketentuan itu, tentunya sangat bermanfaat dalam mengendalikan produk asing diperdagangankan di negeri ini.

Lucky menambahkan telah menyiagakan petugas pada Pos Pengawasan Obat dan Makanan (POM) di setiap perbatasan negara.

Khusus perbatasan Kalimantan dan Malaysia paling banyak ditemukan masuknya produk asing, karena memang ada kebijakan khusus yang memperbolehkan mengonsumsi barang asal negeri jiran itu tidak berlebihan apalagi diperjualbelikan, katanya. (Antara)

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Others
Sumber : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper