BISNIS.COM, JAKARTA--Pemerintah akan mewaspadai gangguan stabilisasi politik, ekonomi, dan sosial menjelang pemilihan umum (Pemilu).
Prasetijono Widjojo, Deputi Bidang Perekonomian Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas, mengatakan gangguan pada ketiga stabilitas tersebut berisiko menurunkan kepercayaan pasar terhadap Indonesia.
“Sekarang kan stabilitas ekonominya bagus, tinggal politiknya yang harus dijaga. Nanti ujung-ujungnya juga akan menjaga stabilitas sosial,” katanya di Gedung Bappenas, Jumat (15/3/2013).
Prasetijono menjelaskan stabilitas ekonomi bisa dijaga dengan menjaga tingkat inflasi. Pasalnya, tngkat konsumsi berpotensi meningkat saat menjelang pemilu.
Sementara terkait stabilitas politik, lanjutnya, kisruh politik sebaiknya dihindari supaya pelaksanaan pemilu berjalan lancar.
Dengan menjaga stabilitas ekonomi dan politik, imbuh Prasetijono, gangguan pada stabilitas sosial berupa konflik horisontal diharapkan dapat dihindari.
Di sisi lain, lanjutnya, momentum pemilihan umum (Pemilu) berpotensi memberikan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi, khususnya perekonomian di sektor informal.
Prasetijono menjelaskan setidaknya ada dua indikator yang bisa terkena dampak positif momentum pemilu, yaitu peningkatan konsumsi masyarakat dan penurunan tingkat pengangguran.
Data terakhir Badan Pusat Statistik menunjukkan tingkat pengangguran dalam negeri sebesar 6,14% pada September 2012. Adapun sepanjang 2012, kontribusi konsumsi masyarakat di dalam struktur produk domestik bruto (PDB) mencapai 54,56%.
Untuk tahun ini, pemerintah menargetkan pertumbuhan konsumsi masyarakat sebesar 4,9%, sedangkan tingkat pengangguran ditargetkan sebesar 5,8% sampai 6,1%. (ra)